Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Di Era Modern, Masyarakat Girikarto Tetap Pertahankan Tradisi

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img

Panggang (Fakta9.com)_ _// Gunungkidul merupakan salah Kabupaten di DIY yang mempunyai destinasi wisata alam yang indah, selain itu juga memiliki keragaman tradisi dan budaya di setiap pelosok daerahnya.

Salah satu tradisi adat menarik yang berada di Kabupaten Gunungkidul ialah Bubuh – Bubuh Tanjung Kesirat.

Acara tersebut selalu diselenggarakan oleh warga Kalurahan Girikarto setiap setahun sekali dengan hari yang sudah ditentukan bertempat di Pantai Kesirat Padukuhan Karang , Girikarto, Panggang, Gunungkidul.


Baca Juga : Lima Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Dalam Kasus Peredaran Psikotropika Secara Online


Disampaikan oleh juru kunci (sesepuh), Mbah Kismo (75) jika Bubuh-bubuh Pantai Kasirat merupakan tradisi turun temurun dan sudah berusia ratusan tahun yang mempunyai makna filosofi hidup serta sejarah.

“Agenda ini memiliki sejarah, waktu lampau nenek moyang Padukuhan Karang mengalami kekeringan panjang, mereka meyakini mendapatkan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang disampaikan oleh para Leluhur untuk diarahkan melakukan sedekah bubuh – bubuh ditempat ini.” Ujarnya, Selasa (07/03/2023).

Menurutnya ritual sedekah itu dilakukan sebagai ungkapan puji syukur atas rahmat, nikmat dan berkah atas hasil panen, serta memohon agar panen berikutnya diberikan hasil yang baik.

Kami juga berdo’ a agar masyarakat senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, ketentraman dan kekuatan dalam menjalankan kehidupan.

“Bubuh – bubuh Pantai Kasirat mengandung makna bentuk rasa puji syukur atas karuniaNYA, sehingga kami secara turun temurun melakukan ritual sedekah,” Ungkap Mbah Kismo.

Baca Juga : Terlibat Korupsi, Eks Kepala Bidang RSUD Wonosari Ditahan di Polda DIY


Terpisah, Raden Mas Kukuh Hertriasning (Ndoro Aning) yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa bubuh-bubuh di Pantai Kasirat merupakan tradisi yang sangat istimewa, karena merupakan satu -satunya tradisi yang ada di Gunungkidul dimana sedekah dilakukan ditepi tebing, dan kemudian dijatuhkan ke laut lepas.

“Tradisi ini merupakan suatu kultur dari hasil olah bathin para leluhur yang mewarnai dan memberikan keragaman di dalam masyarakat yang harus dijaga dan dilestarikan. Perlu suatu perhatian dari pemerintah agar suatu kebudayaan tersebut tetap dapat bertahan di tengah era modernisasi dan globalisasi ini.” Paparnya.

Diketahui jika prosesi tradisi Bubuh – Bubuh diawali persembahan sesaji di Tunggak Klopo, dilanjutkan ke Goa Pertapan Kesirat dan berakhir di puncak Tanjung Kesirat.


 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA