Jumat, Desember 13, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Jalan Tambang Kalurahan Serut Diblokade Warga, Pengusaha Tambang : “Tutup Yo Bek Tutup”

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, (Fakta9.com)_ _// Warga masyarakat Suko, Kragilan Desa Ngandong dan warga Kalurahan Serut melakukan aksi blokade jalan guna menuntut hak – hak warga yang belum terpenuhi yaitu konpensasi, perbaikan jalan serta drainasi rusak yang disebabkan oleh kegiatan tambang urug dan batu di wilayah perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Klaten.

Aksi tersebut dilaksanakan pada hari Jum’ at (02/01/2024) siang.


Baca Juga : Terlibat Keributan di Jl. Ahmad Yani, 4 Remaja Diamankan Warga


Dalam keterangannya, Ketua BPD Desa Kragilan, Tugiono mengatakan jika dalam aksi ini pihaknya bersama masyarakat yang terdampak kegiatan penambangan memasang blokade jalan untuk menghentikan sementara aktifitas tambang.

“Selama 5 bulan kami (warga terdampak) tidak memperoleh kompensasi seperti yang dijanjikan, jalan juga rusak akibat lalu lalang kendaraan truk, irigasi juga rusak. Kami meminta pihak tambang untuk memenuhi janji yang telah mereka paparkan.” Ucapnya.

Dirinya berharap pihak tambang dapat berkonsekuwensi atas komitmen yang telah dijanjikan kepada masyarakat terdampak.

“Apabila hujan, jelas masyarakat akan berwas – was jika terjadi bencana.” Ucapnya.

Sementara itu, Lurah Kalurahan Serut Kabupaten Gunungkidul, Sugiyanta menyampaikan, dirinya sangat susah untuk berkomunikasi dengan pengelola tambang.


Baca Juga : Komandan Kodim 0730 Gunungkidul Bantah Ada Aparat Yang Menurunkan Bendera Parpol Saat Kunjungan Presiden


Dirinya juga tidak mengelak jika pihak tambang memang tidak bisa memenuhi hak – hak warga yang telah dijanjikan.

“Selama 5 bulan terakhir ini, kami tidak bisa berkomunikasi dengan penambang. Kami berkomitmen jika apa yang dijanjikan pihak tambang belum terpenuhi maka portal ini belum boleh dibuka.” Ujarnya.

Sementara, menanggapi tuntutan warga mengenai kerusakan jalan, pengelola tambang batu di lokasi tersebut Hj. Zibrat saat dikonfirmasi tak begitu banyak komentar.

“Tanggapanku io tak dandani (tanggapan saya ya di perbaiki). Tutup yo bek ditutup ngono kok repot (kalau mau ditutup biarkan saja ditutup. Gitu kok repot).” Jawabnya melalui pesan singkat.

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA