Lahan Pertanian Tergenang Lumpur Dari Proyek JJLS, Warga Semugih Rongkop Khawatir Akan Mengalami Gagal Panen

0

Rongkop, (fakta9.com)__Pengerjaan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di wilayah Kapanewon Rongkop dianggap bertanggung jawab atas adanya lumpur yang menggenangi lahan pertanian warga di Padukuhan Semampir, Kalurahan Semugih pada musim tanam saat ini.

Baca Juga: Warga Getas Khawatir Produksi Jagung Tahun Ini Akan Menurun, Akibat Hama Tikus

Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat lumpur dari proyek Pembangunan JJLS tersebut tergerus hingga menggenangi sejumlah lahan milik warga setempat.

Lahan pertanian warga yang tergenang lumpur. (Foto)

Seperti dikemukakan oleh Eka Yuananingsih warga Padukuhan Pringombo C, Rt 020, Rw 005, Kalurahan Pringombo, Kapanewon Rongkop, salah satu pemilik lahan pertanian pada Jum’at (30/10/2020) bahwa ladang miliknya yang sudah di tanami bibit jagung tergenang lumpur yang berasal dari pembangunan proyek JJlS.

“Terdapat dua gorong-gorong besar di JJLS, yang membuat lahan saya tergenang lumpur saat hujan kemaren, padahal ladang sudah saya tanami jagung” jelasnya.

Ditambahkan oleh Eka bahwa saat ini terpaksa dia meminta bantuan tukang untuk membantu membersihkan lumpur yang masih menutup gorong-gorong.

Warga memperbaiki talud (foto)

“Saya terpaksa membayar tukang untuk membersihkan sumbatan di gorong-gorong tersebut, agar lumpur tak mengalir ke lahan saya lagi,” imbuh Eka

Pimpinan proyek dalam pembangunan JJLS tersebut dinilai bertanggung jawab atas adanya lumpur yang mengalir ke ladang sehingga merugikan petani setempat. Pasalnya gorong- gorong yang di buat belum efektif untuk mengalirkan air ketika hujan turun.

Baca Juga: Putra Bungsu Pangsar Jendral Soedirman, Didaulat sebagai pembina Pemuda Pancasila DIY

“Gorong-gorong yang dibuat terlalu kecil dan itupun tertutup oleh lumpur, sehingga saat hujan turun air membawa lumpur tersebut masuk ke lahan pertanian warga,” ungkap Eka dengan nada kesal.

Dikhawatirkan bila tidak segera di sikapi kondisi tersebut akan berdampak bagi produksi hasil pertanian yang di kelola warga saat ini.

Lahan Pertanian Warga yang tergenang Lumpur. (Foto)

Dan warga berharap, pihak proyek mau membuat talut baru yang lebih besar, sehingga kedepan tidak ada lagi pihak yang dirugikan seperti yang dialami saat ini.

“Sebagai seorang petani yang hanya satu tahun sekali panen, saya khawatir taun ini akan mengalami gagal panen, jika maslah ini tidak segera di sikapi,” pungkasnya.

(Bndg_Fakta9)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini