Jumat, Desember 13, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Atasi Penyebaran Antraks, Yuni Astuti Minta Pemerintah Membeli Hewan Ternak Yang Sakit

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, (Fakta9.com)__//Kabupaten Gunungkidul, digemparkan tentang kasus penyakit antraks yang menginfeksi 87 warga di wilayah Kalurahan Candirejo, Semanu. Bahkan sudah tiga korban meninggal akibat penyakit yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis ini.

Penularan penyakit ini salah satunya dipicu oleh adanya kebiasaan “brandu” atau “morak” (menyembelih) hewan baik sapi maupun kambing yang sedang sakit, kemudian dijual dagingnya kepada tetangga dengan harga murah atau di bawah standar.


Baca juga : Mobil Sedan Terjun Ke Sungai Progo, Satu Keluarga Jadi Korban


Umumnya kebiasaan ini dilakukan karena peternak tak ingin merugi lantaran takut nantinya hewan ternaknya yang sakit akan mati mendadak dan harus dikubur.

Menanggapi hal ini politisi Partai Gerindra, Yuni Astuti menyarankan agar pemerintah dapat memberikan edukasi dan solusi terhadap peternak untuk dapat menekan kebiasaan “brandu” atau “murak” hewan yang sakit sehingga dapat menekan penularan penyakit antraks.

“Ketakutan merugi inilah yang melanggengkan tradisi Brandu. Saran saya hewan yang ada ciri-ciri sakit karena terkena Antraks ini dibeli pemerintah atau kalau tidak ada anggarannya ya minimal diganti rugi sehingga peternak mau menguburkan hewan ternaknya yang mati karena sakit dan tak lagi melakukan Brandu,” sambung Yuni Astuti.

Perempuan yang akan maju sebagai caleg DPR RI Dapil DIY dari Partai Gerindra menjelaskan selain masalah ganti rugi atau membeli hewan ternak yang sakit, pemerintah juga harus memberikan edukasi yang baik pada peternak maupun warga tentang Antraks baik itu gejalanya maupun penularannya.

“Masyarakat ini harus diedukasi. Kasus Antraks ini kan sebenarnya tidak hanya kali ini saja muncul di Kabupaten Gunungkidul. Edukasi terhadap penyakit Antraks yang baik tentu akan membuat masyarakat lebih waspada dan berhati-hati,” urai Yuni Astuti.

Baca juga : Kapal Trobel, Tim Sar Lakukan Evakuasi di Laut Lepas Pantai Sadeng


Komandan Komando Inti (Koti) Mahatidana Pemuda Pancasila DIY ini menambahkan jika lewat edukasi yang baik ini pula peternak juga bisa tahu bagaimana ciri-ciri hewan ternak yang terkena Antraks sehingga tahu cara menanganinya. Termasuk tahu jika hewan ternak yang terkena Antraks ini berbahaya jika dikonsumsi dagingnya.

“Edukasi yang baik ini bisa sebagai salah satu cara meredam penularan Antraks. Pengetahuan tentang Antraks yang menyeluruh pada peternak maupun warga masyarakat ini membuat mereka tahu apa yang harus dicegah dan dilakukan untuk menanggulangi penularan Antraks ini,” tutup Yuni Astuti.

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA