Fakta9.com – Salah satu tulisan yang seringkali ditemui di ban kendaraan adalah “Goodyear”. Goodyear dan ban vulkanisir sendiri punya sejarah yang panjang.
Pada awal tahun1830an, untuk pertama kalinya, getah yang sifatnya unik dari Brazil menghebohkan dunia. Getah ini tahan terhadap air. Oleh dunia, getah ini pun dinamakan karet. Namun meskipun terbilang unik di zamannya, dunia sempat menyerah.
Pabrik-pabrik yang ada, tidak cukup mampu untuk mengolahnya. Karet sendiri adalah polimer hidrokarbon yang ada di dalam lateks beberapa varietas tumbuhan. Namun dalam rantai distribusi global, produsen utama karet adalah para atau Havea Brasiliensis.
Awalnya, getah ini sangat adaptif terhadap suhu. Jika di musim dingin membeku, sedangkan di musim panas meleleh. Namun Charles Goodyear, seorang berkebangsaan Amerika, dengan berbekal kegigihan dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia berusaha terus untuk mengubah karet ini menjadi sesuatu hal yang dapat di pergunakan.
Jalannya tentu tidak mulus. Rasa ingin tahu dan keyakinan bahwa karet dapat menjadi suatu produk yang berguna membuat ia harus meminjam uang kesana kemari. Karena memang waktu itu Ia sedang terbelit persoalan ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan. Lalu uang yang dipinjamnya digunakan untuk membeli karet.
Kegigihan pria kelahiran Connecticut ini terinspirasi dari berita yang ia baca bahwa setiap jamnya di seluruh dunia, ada 20 orang yang tenggelam. Ia berpikir bahwa karet pelampung adalah jawaban dalam kasus ini.
Bermodalkan ide itu, Charles berusaha untuk mencari investor yang mampu membiayai idenya. Dari ide tersebut, ia sebenarnya berhasil menggaet investor. Namun sayang, ide awalnya tak kunjung berhasil.
Investor panik dan Goodyear yang saat itu terbelit dengan utang pun akhirnya harus mendekam di jeruji besi karena tidak mampu melunasinya. Jeruji besi tentu tidak menghalangi Goodyear untuk terus ereksperimen.
Setumpuk karet dan penggiling roti adalah barang-barang yang ia minta untuk dibawakan oleh istrinya. Ia mengolah berbagai jenis adonan, mencampur, dan mengaduknya terus hingga berjam-jam. Namun hal tersebut masih saja belum berhasil.
Selepas dari penjara, ia masih terus melakukan eksperimen dengan material yang memiliki aroma menusuk ini. Bertahun-tahun ia lewati dengan mencampur karet dengan berbagai zat. Seperti, asam nitrat, kapur, magnesium oksida, dll.
Hingga akhirnya di tahun 1839, ia berhasil mengubah karet mejadi benda yang bertekstur lebih elastis. Benda elastis itu dihasilkan dari campuran karet dan belerang yang telah menjadi bubuk dan terkena panas api. Inilah cikal bakal terciptanya ban karet.
Berkat kegigihan Goodyear untuk tetap bangkit setiap kali gagal, ia berhasil menemukan karet yang jauh lebih resisten terhadap cuaca. Setelah itu, ia tentu tidak berhenti. Ia terus berinovasi untuk menghasilkan beragam jenis barang dengan material dasar karet yang ia temukan.
Tahap berikutnya, ia ingin mematenkan penemuannya. Namun sayang, Thomas Hancock, seorang berkebangsaan Inggris telah lebih dulu mengajukan hak paten tentang metode vulkanisir miliknya.
Sialnya, justru metode yang ia ajukan mirip dengan metode vulkanisir yang ditemukan oleh Goodyear. Goodyear mencoba menempuh jalur hukum, namun kalah.
Beruntung, untuk mengenang jasanya, ada produsen ban dan karet yang memutuskan untuk menggunakan nama Charles Goodyear sebagai nama perusahaan. Goodyear Tire and Rubber Company pun didirikan pada tahun 1898 di Ohio, Amerika Serikat. Ban pertama yang dihasilkan Goodyear sangat diterima oleh masyarakat dunia karena tidak membutuhkan banyak perawatan dan cukup mudah untuk dipasang.
Nama Goodyear sebagai seorang personal, juga sebagai perusahaan besar telah bergerak dari inovasi ke inovasi. Berawal dari eksperimen karet di awal tahun 1930an, hingga terus berkembang untuk memproduksi ban untuk alat pertanian, mobil balap, dan alat-alat berat lainnya.
Di tahun 2008, Reputation Institute dan Majalah Forbes mempertimbangkan kepercayaan dan penghargaan konsumen terhadap produk Goodyear. Hasilnya, Goodyear didaulat sebagai salah satu perusahaan yang paling terhormat di Amerika.
Tidak hanya itu, Majalah Fortune juga menyebut Goodyear sebagai perusahaan suku cadang otomotif paling dikagumi di seluruh dunia. Ada banyak pencapaian yang menegaskan popularitas Goodyear. Salah satunya adalah Goodyear Tire and Rubber Company merupakan pemasok ban paling sukses di sepanjang sejarah Formula One.
Hal ini dinilai dari total kemenangan para pembalap yang mengendarai mobil dengan ban Goodyear yang digunakan. Bahkan di tahun 1911, Goodyear yang mengembangkan pesawat untuk digunakan Amerika Serikat pada Perang Dunia I pun disebut-sebut berkontribusi signifikan pada kemenangan pihak sekutu
Penulis: Landhung