WONOSARI, (Fakta9.com)__//Salah satu warga Padukuhan Songwaluh, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul yang meninggal bunuh diri dengan cara gantung diri Rabu (08/06/2022) kemarin di kuburkan tanpa disucikan maupun di sholatkan layaknya umat muslim.
Cara pemakaman tersebut dinilai melanggar syariat Islam.
Baca Juga : Tidak Semua Lahan Dapat Didirikan Bangunan, Ini Penjelasannya
Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Gunungkidul, H. Zuhdan Aris, S.Ag., MA berpendapat meskipun meninggal dengan cara bunuh diri (gantung diri), jika jenazah itu beragama Islam harus dirawat sesuai syariat.
“Ya (jenazah Islam) tetap harus dirawat sesuai syariat Islam.” terangnya, Kamis (09/06/2022).
Karena jenazah tersebut dalam keadaan Islam jadi dosa yang telah diperbuatnya itu semua urusannya dengan Allah semata.
Dijelaskan pula, bahwa memandikan, mengkafani dan mensalatkan jenazah merupakan kewajiban setiap umat muslim.
“Kewajiban umat Islam yang masih hidup itu ketika ada jenazah ya dirawat sesuai dengan syariat, seperti dimandikan, dikafani dan disholatkan. Meskipun jenazah yang meninggal itu karena bunuh diri.” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Zuhdan, jika di jaman Rosulullah, jenazah yang meninggal dengan cara bunuh diri tetap dirawat seperti biasa.
Meski, saat itu Rosulullah tidak mensholatkan, akan tetapi beliau tidak melarang sahabat-sahabatnya untuk mensholatkan jenazah (yang meninggal bunuh diri.
Baca Juga : Berselingkuh Hingga Memiliki Anak, 2 ASN Terancam Dipecat
“Jadi menurut pendapat saya, jenazah (yang meninggal bunuh diri) tetap harus di sholatkan. Dan syariat jangan sampai dilanggar.” ungkapnya.
Untuk itu, Zuhdan menghimbau kepada umat Muslim di Gunungkidul tetap melaksanakan syariat islam dalam merawat semua jenazah meskipun meninggal dengan cara bunuh diri (gantung diri).
Bayu_Fakta9.com
