Jumat, April 26, 2024
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Pagelaran Wayang Kulit di Kalurahan Ngleri, Dibubarkan Satgas Covid-19

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img

PLAYEN, (Fakta9.com)__//Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gunungkidul bubarkan pagelaran wayang kulit, di Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, yang nekat dilaksanakan ditengah pelaksanaan PPKM, Minggu (22/08/2021) malam kemarin. Ini dilakukan, setelah diketahui adanya pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda Satpol-PP Gunungkidul, Sugito mengungkapkan pembubaran tersebut selain karena ketidaktaatan dalam menggunakan prokes, segala jenis kegiatan yang menimbulkan kerumunan tidak diberikan ijin.


Baca Juga: Gelombang Tinggi Hantam Pantai Selatan Gunungkidul


“Pagelaran wayang kulit kami bubarkan, sesuai dengan instruksi bupati, selama pandemi segala bentuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan tidak diizinkan. Hal tersebut untuk menekan penyebaran Covid-19.” terangnya

Diterangkan oleh Sugito, bahwa pagelaran wayang kulit ini tidak mengantongi ijin. Namun penyelenggara tetap nekat melaksanakan.

Terpisah Lurah Ngleri,. Supardal mengatakan bahwa pagelaran wayang yang dilaksanakan di Kantor Keluarahan tersebut, menurut penyelenggara sudah mendapatkan ijin. Sehingga pihaknya bersedia menyewakan pendopo, untuk dipakai pentas.

“Disini (pendopo) sifatnya sewa bangunan untuk penyelenggaraan. Dan menurut dari pihak penyelenggara, mereka sudah mengurus danendapatkan ijin dari pemerintah.” Jelas Supardal.

Sementara, pihak penyelenggara, Muhammad Hatta, mengatakan jika pagelaran wayang kulit tersebut merupakan nadzar dari salah seorang sesepuh dari Padukuhan Punthuk Wetan, Kalurahan Ngleri yang bernama Sabariman dan saat ini tinggal di Jakarta.

Menurut Muh. Hatta, Sabariman ini dulunya merupakan asisten pribadi dari Presiden RI Pertama, Soekarno. Dan dengan pelaksanaan pegelaran wayang ini, dia berharap dapat memanjatkan doa sehingga wabah Covid-19 segera berakhir.

Lurah Ngleri menandatangani berita acara pembubaran pagelaran wayang Kulit.(foto)
“Sebagai orang jawa, pagelaran wayang kulit ini merupakan sebuah sarana untuk memanjatkan doa kepada yang Maha Kuasa, sehingga wabah penyakit ini dapat musnah dari bumi Nusantara.” tuturnya.

Baca juga: Kunker ke Gunungkidul, Ini Pesan Panglima TNI dan Kapolri


Disinggung mengenai perijinan, pihak penyelenggara mengakui tidak mengantongi ijin dari pemerintah. Namun pihaknya tetap nekat melaksanakan pagelaran.

“Kami belum mendapatkan ijin untuk melaksanakan pagelaran. Dan apabila acara ini dibubarkan, kami pun juga akan mematuhinya.” jelasnya.

Redaksi_fakta9.com

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA