PLAYEN (Fakta9.com)_ _// Museum Beteng Vredeburg bekerjasama dengan Pemerintahan Kalurahan Ngleri, menggelar Museum Masuk Desa dengan mengusung tema “Pekik Merdeka dari Bumi Handayani”. Pameran Museum diselenggarakan di Balai Desa Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, mulai dari tanggal 24-28 Agustus 2022.
Panitia pelaksana dari Museum Benteng Vredebrug, Madrohi Spd kepada awak media mengatakan kegiatan Museum Masuk Desa kali ini digelar pertama kali setelah pandemi dan merangkul Pemerintah Kalurahan, pelaku seni, pelaku UMKM dan semua pelajar yang berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
“Kebetulan Kalurahan Ngleri ini mempunyai sejarah panjang yang ada kaitannya dengan kegiatan pemeran museum masuk desa, sehingga kami pilih tempat ini.” Jelasnya.
Selain memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelajar tentang sejarah perjuangan, dengan acara seperti ini diharapkan juga dapat meningkatkan sosial ekonomi masyarakat sekitar, karena di tempat tersebut juga disediakan stand-stand untuk pemeran hasil kerajinan olahan makanan UMKM.
“Dengan kegitan ini, kami menanamkan semangat patriotis, kebangsaan dan jiwa nasionalis kepada anak-anak pelajar. Serta mengenalkan hasil UMKM masyarakat ke kalangan umum.” Tutur Madrohi.
Baca Juga : Melukai 3 Korban Dengan Senjata Tajam, Pelaku Kejahatan Jalanan Ditembak Polisi
Terpisah, Lurah Ngleri Supardal menyampaikan terimakasih kepada panitia pelaksana Museum Vredebrug yang telah memilih Kalurahan Ngleri sebagai tempat diselenggarakannya pameran museum benteng Vredebrug.
“Dari segi program kerja memang sejalan dengan visi misi Pemerintah Kalurahan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang damai, aman dan berbudaya, maka kami sengat mengepresiasi kegiatan ini.” Ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa kegiatan pameren seperti ini dianggap sangat bagus untuk diikuti oleh anak-anak siswa siswi, karena dapat mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah di masa lampau.
“Semua masyarakat dapat berkah dalam acara ini, mulai dari peningkatan penghasilan hingga menambah wawasan tentang sejarah perjuangan.” Tutup Supardal.
