GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _//- Publik berspekulasi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golongan Karya (Golkar) akan berkoalisi mengusung pasangan H. Sunaryanto dan Mahmud Ardhi Widanto di Pilkada 2024.
Hal ini setelah kedua tokoh yakni incumbent serta calon Bupati atau calon wakil Bupati yang telah mengantongi rekomendasi dari PAN itu mengembalikan formulir pendaftaran dalam penjaringan yang dibuka Partai Golkar, Rabu (24/04/2024) kemarin.
Baca juga : Lima Tokoh Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Gunungkidul 2024 di Tim Penjaringan Partai Golkar
Saat dikonfirmasi Wakil Ketua DPD PAN Gunungkidul, Supriyana menjelaskan jika ikhtiar politik yang dilakukan Mahmud Ardi Widanto merupakan bagian dari upaya menjalankan rekomendasi DPP PAN No. 018/Pilkada/III/2024.
“Dimana salah satunya diberikan tugas untuk berkomunikasi untuk mendapatkan mitra koalisi.” Jelasnya.
Langkah ini ditempuh sebagai sinyal koalisi antara PAN dengan Partai Golkar dalam Pilkada Gunungkidul. Mengingat kedua partai tersebut tidak ada yang bisa mengusung calon Bupati dan calon wakil Bupati secara mandiri.
Baca juga : Daftar Kandidat Yang Digadang Jadi Bupati Gunungkidul
Terpisah incumbent H. Sunaryanta menyebut alasan mendaftar untuk maju Pilkada 2024 melalui partai Golkar karena telah memiliki chemistri dengan partai bergambar beringin tersebut.
Disinggung mengenai tokoh yang bakal dipasangkan dalam pilkada 2024 mendatang, Sunaryanto menyerahkan sepenuhnya dengan partai-partai yang bakal mengusungnya.
“Yang menentukan kan bukan saya, yang menentukan partai politik, ketua-ketua partai itu yang memiliki kekuasaan.” Tegasnya.
Sementara Ketua DPD Golkar Gunungkidul Heri Nugroho menjelaskan jika sudah ada 11 tokoh yang telah mengbalikan formulir Pendaftaran untuk maju Pilkada 2024.
Secara internal, selanjutnya Partai Golkar akan melakukan survei elektabilitas bakal calon Bupati atau bakal calon Wakil Bupati yang akan dilakukan oleh DPP guna menentukan siapa nanti yang akan diusung untuk maju Pilkada 2024.
Baca juga : Meski Mendapat Dukungan Arus Bawah, Arif Setiadi Belum Berfikir Untuk Maju Pilkada 2024
“Nanti akan ada lembaga survey dari DPP diterjunkan. Dari hasil survei menjadi salah satu metode yang menentukan siapa nanti yang akan diusung.” Ujarnya Rabu (24/04/2024)
Setelah mendapatkan nama calon yang berhak mendapatkan rekomendasi, Partai Golkar selanjutnya akan melangkah untuk menjalin komunikasi dengan mitra koalisi dari partai yang lain.
“Kami sadar bahwa (Golkar) hanya memperoleh 6 kursi tidak bisa ngusung sendiri. Setelah ada calon yang mendapatkan rekomendasi berdasar hasil survei, maka selanjutnya akan kami komunikasikan dengan mitra koalisi agar terpenuhi 9 kursi untuk mengusung calon Bupati dan calon wakil Bupati.” Terangnya