Kamis, Maret 28, 2024
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Demi Meningkatkan Perekonomian Masyarakat, Warga Jetis Wetan Membudidayakan Tanaman jenis Porang.

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img

Semanu, (fakta9.com)__Untuk meningkatkan perekonomian warga diwilayahnya, Partam warga Padukuhan Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu pada Kamis (12/11/2020) melakukan penanaman perdana budidaya porang.

Dijelaskan oleh Partam (45) bahwa porang adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang banyak ditemukan secara liar. Tanaman jenis memiliki manfaat yang banyak dibutuhkan oleh tubuh kita.

Jenis tanaman Porang.(foto)

Baca Juga: Seorang Wanita Ditemukan Meninggal Tergantung Di Pohon Jati

Pengalaman budidaya porang Partam dapat saat dia masih tinggal di Cuanjur, Jawa Barat.

“Saya sudah belajar bagaimana membudidayakan porang, selama 4 tahun saat saya masih di rantau.” Jelasnya.

Bermodal pengetahuan tersebut, Partam mencoba untuk membudidayakan tanaman liar tersebut di wilayahnya dengandi bimbing oleh tentor dari Yayasan Smuntika Ihsan dari Cianjur Jawa Barat.

Disaksikan oleh Lurah Pacarejo, Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, serta tokoh masyarakat Padukuhan Jetis Wetan, dilahan ± 1 hektar Partam menanam sedikitnya 4500 bibit porang.

“Semuga budidaya ini nantinya dapat bermanfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat.” Terangnya.

Ketua Yayasan Smuntika Ihsan, Toto Sutiyanto menegaskan bahwa tanaman porang ini merupakan komoditi baru yang kedepan sangat mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami siap melakukan pendampingan sejak mulai penanaman, hingga pemasaran,”ungkapnya.

Team Yayasan sedang berfoto bersama Lurah dan Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul (foto)

Perlu diketahui bahwa hasil budidaya porang ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung, mi shirataki, gelatin, sampai konyaku. Dan harga untuk porang basah berkisar Rp 15 ribu tiap kilogram, dan porang yang sudah kering bisa mencapi Rp 85 ribu per kilogram. Sedangkan bila diolah dan sudah dijadikan tepung, nantinya harganya jauh lebih mahal bisa mencapai Rp 500 ribu tiap kilonya.

Dalam kesempatan yang sama, Suhadi sebagai Lurah Pacarejo mengapresiasi kegiatan tersebut.

Baca Juga: Panitia Pembangunan Mushola Nurul Hidayah Butuh Bantuan Dermawan

Dia menjelaskan bahwa budidaya porang ini satu-satunya yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul, dan kedepan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga di wilayahnya,

Ketua Yayasan Shuntika Ihasan saat memberikan penjelasan tentang tanaman Porang.(foto)

“Jika budidaya ini berhasil manis, maka akan menjadi ikon baru bagi kelurahan Pacarejo.” Pungkasnya.

(Redaksi_fakta9)

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA