Yogyakarta, (fakta9.com)_Masker merupakan benda yang sangat penting dan wajib digunakan oleh semua kalangan di masa pandemi Covid -19 saat ini. Tidak hanya diberlakukan untuk orang dewasa saja, akan tetapi anak-anakpun juga menggunakanya untuk melindungi diri dari paparan virus Corona.
Selama pandemi ini, ternyata masker sudah menkadi kebutuhan primer bagi masyarakat, untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease. Namun demikian, pemakaian masker tidak boleh digunakan untuk anak dengan usia dibawah 2 tahun. Hal ini dikarenakan dapat membuat anak kesulitan dalam bernafas.

Menurut dr. Aninda Dian Anggraeni, pada Minggu (4/10/2020) seperti dikutip dari Kedaulatan Rakyat, bahwa dengan mempertimbangkan keadaan lokal, aspek kultural serta perkembangan anak dan interaksi sosial di tengah pandemi ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan beberapa hal terkait hal tersebut.
Sesuai rekomendasi dari IDAI, bahwa anak-anak tidak disarankan untuk keluar rumah, termasuk kegiatan bertatap muka di sekolah.Sampai situasi pandemi Covid 19 di Indonesia memenuhi kriteria epidemiologi WHO.
Jika dalam keadaan mendesak terpaksa harus keluar rumah maka anak-anak dibawah usia 2 tahun harus menghindari pemakaian masker. Untuk alternatif untuk kelompok usia ini, dapat menggunakan faceshield atau kereta dorong berpenutup.

“Untuk usia anak diatas 2 tahun, IDAI menganjurkan penggunaan masker dan faceshield kecuali terdapat masalah medis yang menghalanginya. Seperti penyakit jan tung dan paru-paru kronis, ” ungkapnya doktor umum di RS JIH Yogyakarta tersebut.
Ditambahkan oleh Aninda bahwa IDAI juga menganjurkan kepada orang tua untuk selalu melatih anak sejak dini untuk berperilaku hidup sehat. Mulai dari mencuci tangan saat dan setelahelakukan sesuatu, menjauhi orang yang sedang sakit, dan tetap untuk menjaga jarak fisik .

“Penggunaan masker, faceshield, dan alat pelindung diri lainya tidak serta merta mampu mencegah penularan Covid -19, namun pencegahan terbaik untuk memutus penyebaranya adalah dengan tetap berada di rumah.” Pungkas dr. Aninda.
Redaksi