Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

12 Orang di Gunungkidul Terpapar Anthraks, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL ( fakta9.com )_ _// Banyaknya hewan yang mati karena Anthraks di dua Wilayah Kabupaten Gunungkidul membuat masyarakat resah, pasalnya bakteri tersebut juga sudah menular ke beberapa warga Kapanewon Ponjong dan Kapanewon Gedangsari.

Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati Kamis (11/02/2022) bahwa beberapa waktu yang lalu sejumlah orang di dua wilayah tersebut mengeluhka sakit dengan gejala seperti anthraks pasca mengkonsumi daging sapi, yang kemudian dilakukan uji laboratorium.

“Terakhir secara kumulatifnya ada 57 kasus, 28 di Ponjong 29 di Gedangsai namun untuk pengambilan labnya dilakukan secara bertahap,” Paparnya.

Baca Juga : Warga Desak Pembelian Tanah Pengganti Lungguh di Kalurahan Ngoro-oro Diproses Ulang


Selanjutnya pihak Dinkes Gunungkidul bekerjasama dengan Pukesmas untuk mengambil sempel darah dari 16 orang yang mengalami keluhan sakit. Dan benar saja ternyata dari 16 orang tersebut terdapat 12 orang yang hasil Labnya positif terinfeksi bakteri anthraks yaitu 7 orang warga Kapanewon Gedangsari dan 5 orang warga Kapanewon Ponjong.

“Sejak ditemukan kasus klinis pada tanggal 24 Januari 2022 kemarin, kami melakukan survailen atau pemantauan selama dua kali masa Inkubasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan pemangku wilayah setempat,” imbuh Dewi Irawati.
Mengenal penyakit anthraks

Melansir dari Alodokter.com anthraks adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak. Seseorang dapat terkena penyakit anthraks apabila menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena anthraks.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Sampai saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa bakteri penyebab antraks dapat menular antar manusia.

Penyebab Anthraks

Anthraks adalah penyakit yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, yaitu bakteri yang normal berada di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.

Bakteri anthraks dapat menyebar dari hewan ke manusia (zoonosis) ketika seseorang menyentuh kulit atau bulu hewan yang terinfeksi, maupun memakan daging hewan yang kurang matang, atau menghirup bakteri anthraks.

Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa penyebab dan gejala anthraks yang dibagi berdasarkan cara penyebarannya:

1. Anthraks kulit

Seseorang yang memiliki luka terbuka pada kulit dapat terpapar oleh bakteri anthraks. Bakteri anthraks ini berasal dari kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi. Anthraks jenis ini tidak berbahaya, dan biasanya baru berkembang 1-7 hari setelah seseorang terpapar.

Gejala orang terpapar anthrak jenis ini, munculnya banyak benjolan kulit yang dapat terasa gatal. Benjolan ini paling sering muncul di daerah wajah, leher, dan lengan. Selanjutnya benjolan itu dapat berubah menjadi borok berwarna hitam yang tidak menyebabkan nyeri.


Baca Juga : Setahun Lebih Selesai Dibangun, Tiga Jembatan di Nglipar Belum Diresmikan


2. Anthraks pencernaan

Anthraks jenis ini terjadi ketika seseorang memakan daging yang sudah terinfeksi, sehingga bakteri anthraks akan masuk ke saluran pencernaan. Infeksi saluran pencernaan akibat anthraks ini baru terjadi sejak 1-7 hari setelah seseorang terpapar bakteri.

Gejala anthraks pencernaan atau anthraks gastrointestinal adalah mual dan muntah, tenggorokan sakit dan kesulitan menelan, sakit perut, nafsu makan menurun, sakit kepala, demam, serta muncul benjolan pada leher. Ketika kondisinya makin parah, penderita dapat mengalami diare dan BAB berdarah.

3. Anthraks pernapasan

Anthraks ini merupakan anthraks yang paling berbahaya. Seseorang dapat terinfeksi jenis anthraks ini jika menghirup serbuk (spora) dari bakteri anthraks, seperti ketika memproses bulu atau kulit dari hewan ternak. Infeksi akibat anthraks ini biasanya baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan sesudah seseorang terpapar.

Gejala awal anthraks jenis ini menyerupai gejala penyakit flu, seperti demam, nyeri menelan, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala lanjutannya berupa sesak napas hingga syok. Anthraks pernapasan dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis).


Danar_Fakta9.com

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA