(fakta9.com)__//Memiliki bayi adalah hal yang sangat menyenangkan, terutama bagi pasangan yang baru menjadi orangtua. Bayi infant (usia sekitar 7 bulan) umumnya sudah dapat duduk dan diajak bercanda.
Seringkali si Kecil menunjukan ekspresi dan emosi menggemaskan yang bikin kangen. Seiring bertambahnya usia bayi, seringkali si Kecil menunjukan rasa takut terhadap berbagai benda. Namun, pernahkah anda melihat bayi merasa takut ketika berada di sekitar rumput atau tanaman?
Baca Juga : Fakta Mengejutkan Tentang Khasiat Biji Buah Mahoni
Si Kecil biasanya terlihat enggan memegang dan sering menangis ketika berada di sekitar tanaman atau rumput. Mungkin ibu berpikiran bahwa si Kecil merasa risih akibat rasa gatal dari rumput. Namun, sebenarnya apa penyebab bayi takut rumput?
pasti anda berpikiran bahwa sensasi gatal dan duri pada rumput yang menyebabkan bayi takut.
Namun, melansir dari halodoc.com fenomena ini sebenarnya disebabkan oleh respon yang berlebihan dari sensor saraf bayi. Respon yang berlebihan tersebut disebabkan oleh rasa kaget Si Kecil yang baru pertama kali melihat dan merasakan rumput. Bayi seringkali terlihat takut untuk menyentuh benda yang terlihat asing karena Si Kecil akan berpikiran bahwa benda tersebut berbahaya atau membuat dirinya geli. Akibatnya, bayi akan mengeluarkan mekanisme perlindungan diri dan berusaha menjauhi benda tersebut.
Hal ini memiliki kesamaan dengan seseorang yang mungkin tinggal terlalu lama di negara tropis lalu mendadak merasakan salju. Begitulah rasanya menjadi bayi yang baru pertama kali melihat rumput. Namun, tidak semua bayi akan memberikan reaksi yang sama terhadap benda baru yang dilihatnya. Ada yang menangis saat menyentuh rumput, ada juga yang tertawa dan terlihat senang.
Pada bulan-bulan awal usia bayi, terjadi banyak pertumbuhan dalam tubuh Si Kecil. Salah satunya adalah sistem saraf dan motorik bayi. Pertumbuhan ini berlangsung sangat cepat dan menyebabkan perkembangan terhadap sensor saraf bayi, hingga bayi dapat mengenal berbagai suara, sensasi, dan peningkatan penglihatan. Bayi yang berusia lebih dari 7 bulan tentu lebih memiliki rasa peka terhadap sekitarnya. Hal ini juga menjadi alasan mengapa bayi pada usia tersebut, tidak ingin digendong oleh orang yang tidak dikenalnya, karena kemunculan stranger anxiety (rasa gelisah pada orang asing)
Lalu Apa yang Dapat di Lakukan?
Pengenalan akan berbagai hal dan kegiatan baru terhadap di kecil Si Kecil sangat dianjurkan untuk ibu lakukan. Meskipun Si Kecil akan terlihat takut tetapi hal ini dilakukan agar Si Kecil tidak memiliki rasa takut yang berlebihan ketika mencoba hal baru saat memasuki usia balita. Ibu juga dapat mengajak bayi untuk berenang yang sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah di atas 7 bulan. Semakin bertambah usia bayi, gerakan motoriknya juga makin banyak, hal ini tentunya menyebabkan kebutuhan nutrisi Si Kecil meningkat karena tubuhnya juga semakin besar.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Tentang Penyakit Skoliosis
Nah, selain mengenalkan Si Kecil pada berbagai kegiatan dan benda, ibu juga dapat mengenalkan berbagai jenis sumber makanan terhadap Si Kecil, sebagai makanan pengganti ASI (MPASI). Jika Si Kecil sudah mencoba berbagai jenis makanan satu per satu, ibu bisa memberinya satu resep MPASI yang sangat sederhana ini, yaitu bubur pisang campur apel dan pir. Bahan-bahan dasarnya adalah:
- 3–4 sendok makan air atau ASI.
- ½ buah–pisang, potong-potong.
- 1 buah apel, kupas, buang bijinya, dan potong dadu.
- ½ buah pir, kupas, buang bijinya, dan potong dadu.
Proses penyajiannya cukup mudah, ibu hanya perlu mengukus apel dan pir selama 15–20 menit sampai lunak. Lalu, campurkan pir dan apel yang telah direbus tadi ke dalam blender bersama dengan ASI dan pisang. blender hingga lembut, selanjutnya MPASI siap disajikan.
Redaksi_fakta9.com