GUNUNGKIDUL, (Fakta9.com)__//Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA menyampaikan jika awal puasa Ramadhan 2022 / 1443 Hijriyah antara Muhammadiyah , Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah berpotensi berbeda.
Baca Juga : Polsek Patuk Melaksanakan Kegiatan Oprasi Pasar Menjelang Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah
Perbedaan awal puasa ini karena adanya perbedan metode penetapan awal bulan antara Muhammadiyah, pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Dalam menentukan 1 Ramadhan, pemerintah dan NU akan menggunakan kriteria rukyatul hilal pada 29 bulan Sya’ban yang Insya Alloh akan dilaksanakan sore ini. Hasilya nanti akan dilaporkan ke Kementrian Agama Pusat, kemudian dilakukan sidang Isbat.” terangnya, Jumat (01/04/2021)
Sedangkan untuk Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Hal itu diputuskan dalam Kalender Islam Global 1443 Hijriyah sesuai dengan maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan Syawal dan Zulhijah 1443 H
Baca Juga : Hari Ini, Bus Sekolah Gratis Milik Pemkab Gunungkidul Mulai Beroprasi
Meskipun berpotensi terjadi perbedaan awal puasa, H.Sa’ban Nuroni meminta umat Islam di Gunungkidul tetap saling menghormati.
“Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyukan dalam menjalani ibadah puasa,” pungkas Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gunungkidul.
Bayu_Fakta9.com