(Fakta9.com)___Vertigo merupakan gejala dimana diri sendiri atau sekeliling terasa sedang berputar dan terjadi secara tiba-tiba.
Menurut Dokter Ahli Syaraf RS. PKU Muhammadiyah Wonosari, dr. Wijayanti Ruswardani, Sp.S, kepada Fakta9.com, Selasa (09/03/2021) bahwa vertigo bukanlah suatu penyakit, namun merupakan gejala yang muncul apabila sistem keseimbangan dalam tubuh mengalami gangguan.
Baca Juga : Penyakit Gloukoma, Menjadi Salah Satu Penyebab Kebutaan.
“Apabila sistem keseimbangan tubuh kita seperti mata, telinga, otak, dan sistem hemodinamik mengalami gangguan, maka hal itu menyebabkan terjadinya gejala vertigo.” jelasnya.
Saat vertigo menyerang, hal yang dirasakan bisa bervariasi, seperti pusing ringan dan muncul secara berkala. Jika serangan vertigo sudah parah, biasanya memiliki durasi yang lama dan bisa berlangsung selama beberapa hari, sehingga pengidapnya tidak bisa beraktivitas secara normal.
Gejala yang ditimbulkan pun berbeda-beda, ada yang ringan, ada pula yang parah, bahkan bisa menghambat rutinitas seseorang karena bisa menyebabkan hilang keseimbangan dan disorientasi.
“Gejala vertigo ini bisa disertai mual, muntah, dan telinga berdenging.” tambahnya.
Ada beberap faktor resiko yang dapat meningkatkan gejala vertigo menyerang seseorang, diantaranya, adalah pernah atau sedang mengidap luka di kepala, sering menggunakan obat-obatan tertentu, mengalami infeksi pada telinga, dan sering mengonsumsi alkohol.
“Selain itu seseorang yang memiliki usia diatas 50 tahun juga sebagai salah satu faktor risiko mengalami gejala vertigo.” Ungkapnya.
Dokter yang akrab disapa Wiwid ini menjelaskan bahwa penyebab utama munculnya gejala vertigo umumnya dikarenakan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam, sehingga memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh.
“Dehidrasi pun bisa menyebabkan timbulnya gejala vertigo, jika itu memengaruhi pembuluh darah,” cetusnya
Selain penyebab utama tersebut, ada beberapa penyebab lainnya yang patut diwaspadai, diantaranya adalah, hipotensi atau hipertensi yang mengganggu peredaran darah ke otak, adanya gangguan pada otak (misal: tumor), pemakaian obat-obatan tertentu yang menyebabkan gangguan pendengaran, serta trauma atau luka di kepala dan leher.
“Gejala vertigo perlu di waspadai, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit yang lainya.” kata dokter yang juga sebagai ahli syaraf di RS. Nur Rihmah, Playen tersebut.
Ditambahkan oleh dr. Wija, apabila penderita/ pasien mengalami gejala vertigo sebaiknya segera memeriksakan kondisinya ke dokter, supaya diketahui penyakit penyebabnya (underlying disease).
Baca Juga : Dikabarkan hilang, Sotaruno Ditemukan Mengapung di Kubangan Bekas Galian Batu.
” Sehingga nantinya pemberian obat (terapi), dapat disesuaikan dengan faktor pencetus (penyakit penyebabnya).” Pungkas dr. Wijayanti.
(Redaksi_fakta9)