GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul menggelar koordinasi bersama perwakilan kelompok tani se-Gunungkidul dan para petugas pendukung di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Senin (25/11/2024).
Baca Juga : Sunaryanta Kecewa Soal Pengangkatan Kembali ASN Yang Pernah Dipecat
Koordinasi ini membahas pelaksanaan musim tanam 2024/2025, penebusan pupuk bersubsidi, serta upaya pengendalian hama dan penyakit.
Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi menjelaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian diantaranya irigasi perpompaan, pompa air, benih, pupuk, dan pembangunan jalan usaha tani.
“Bantuan ini diharapkan dapat menambah semangat petani dalam memanfaatkan musim hujan yang sudah normal dan merata. Namun, petani tetap diminta waspada terhadap ancaman hama, penyakit, dan potensi banjir.” Ujarnya.
Untuk mendukung kelancaran, penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) akan terus mendampingi kelompok tani. Data luasan lahan yang sudah ditanami di Gunungkidul mencapai Padi reguler 26.202 hektar, Jagung 30.197 hektare, Kedelai 19 hektare, Kacang tanah 7.554 hektare dan Kacang hijau 2 hektar.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan pemerintah pusat. Kedepan pihaknya akan membangun koordinasi berjenjang dengan Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian.
“Agar isu ketahanan pangan di Gunungkidul dapat disampaikan secara langsung.” Ucapnya.
Bupati juga mengungkapkan rencana uji coba penanaman karet di sela-sela pohon besar di wilayah Gunungkidul. Menurutnya karet memiliki potensi besar. Dengan masa panen sekitar lima tahun dan umur produktif mencapai 20-25 tahun.
“Tanaman karet dapat menjadi salah satu komoditas unggulan Gunungkidul di masa depan.” Ujarnya.
Baca Juga : Viral!! Video Oknum Anggota DPRD Gunungkidul VCS Dengan Wanita Tanpa Busana
Sunaryanta menambahkan jika Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong transformasi teknologi dan pola pikir di sektor pertanian agar semakin modern serta berdaya saing.
“Pertanian adalah salah satu pilar utama perekonomian daerah, sehingga harus ada peningkatan produksi dan pengembangan komoditas baru.” Imbuhnya.
Diharapkan, melalui koordinasi yang intensif dan inovasi berkelanjutan, Gunungkidul dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai swasembada pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.