GUNUNGKIDUL, DIY, (FAKTA9.COM)__//Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia sukses melaksanakan kegiatan Akademi Desa dengan tema ‘Peningkatan Kapasitas Tingkat Dasar Produksi Video Pembelajaran untuk Konten Kreator Desa.’
Kegiatan tersebut berlangsung serentak di lokus program P3PD, Kemendesa, PDTT khususnya di dua kepanewon, yakni Kapanewon Wonosari dan Kapanewon Playen sejak 19 hingga 24 Agustus 2024.
Dalam rilis yang disampaikan Asisten Deputi Bidang Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Asri Ernawati, S.H., M.H.,menegaskan bahwa keberadaan konten kreator Desa memiliki peran strategis dalam upaya melakukan edukasi dan promosi potensi Desa guna mendukung arah dan tujuan pembangunan desa berkelanjutan.
Baca juga: Tiga Bapaslon Akan Bertarung di Pilkada Gunungkidul 2024
“Kreativitas dan inovasi dalam pembuatan konten yang mengulas potensi lokal akan mampu mewujudkan desa mandiri di era digitalisasi seperti saat ini.” ujarnya.
Hal tersebut, menurutnya, sesuai dengan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi No.43 tahun 2018 yang meluncurkan program Akademi Desa sebagai sebuah ekosistem pembelajaran yang menyediakan metode pembelajaran berbasis digital yang mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam program Akademi Desa ini menggandeng pakar digital dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom, yang didampingi oleh Silvy Aprilia, Amd.T, dari Kepulauan Bangka Belitung; Dr. Ahmad Fauzi, M.Pd dan Muhammad Diky Wahyudi Wibisono, dari Kalimantan Selatan.
Direktur Pembinaan dan Bimbingan Masyarakat, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Tartono, S.H., M.B.A., juga turut hadir untuk memberikan pemahaman mengenai langkah preventif dalam mengatasi kejahatan digital yang dapat terjadi dalam proses pembuatan video pembelajaran. Materi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para konten kreator desa dalam menjaga keamanan digital.
Menurut penjelasan dari Heri Kurniawan yang merupakam salah satu peserta akademi, jika pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara luring ini diikuti oleh 60 orang peserta dari dua wilayah kapanewon Wonosari dan Kapanewon Playen.
“Untuk Kapanewon Wonosari diikuti peserta dari Kalurahan Mulo dan Pulutan. Sedangkan Kapanewon Playen diikuti oleh Kalurahan Banaran serta Gading.” Jelasnya, Jum’at (24/08/2024).
Peserta dari masing-masing Kalurahan terdiri dari unsur masyarakat, Perangkat Kalurahan, Duta Digital dan Pendamping Desa (Tenaga Pendamping Profesional).
Baca juga : TMMD Sengkuyung ke- 121 Tahun 2024 Terselesaikan
Kegiatan akademi desa ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan konten kreator desa dalam memproduksi video pembelajaran yang berkualitas, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi pendidikan dan pembangunan desa.
Terpisah, Lurah Pulutan Rusmiyanto, S.IP memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat desa dalam mengembangkan potensi lokal melalui media digital.
“Adanya kegiatan ini, diharapkan konten kreator desa mampu menghasilkan video pembelajaran yang tidak hanya menarik dan edukatif tetapi juga aman dari ancaman digital. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan desa yang mandiri dan berdaya saing tinggi.” Pungkasnya