Penulis : Suryono
GUNUNGKIDUL,(Fakta9.com)__//Untuk mengatasi kerawanan air selama musim kemarau, Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul laksanakan dropping air bersih ke sejumlah wilayah.
Kepala BPBD Gunungkidul Purwono menyampaiakan, Berdasarkan hasil pantauan dari Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Juli sampai Agustus ini, dan masih akan berlanjut hingga pertengahan Oktober mendatang.
Baca juga : Direktur RSUD Wonosari Mengakui Adanya Kelalaian Dokter Jaga Dalam Insiden Penolakan Pasien.
Sebagai langkah antisipasi potensi kerawanan air di wilayah Gunungkidul, pihaknya sejak awal telah mulai memetakan daerah- daerah yang dimungkinkan akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Kami sudah melakukan pemetaan, dan mulai melakukan dropping air bersih.” jelasnya, Selasa (30/08/2022).
Sesuai dengan peta kerawanan air di Gunungkidul, menurut Purwono, masih di dominasi wilayah zona selatan.
Diantaranya meliputi wilayah Kapanewon Purwosari, Panggang, Saptosari, Rongkop, Tanjungsari, Tepus, Girisubo, Paliyan.
Beberapa wilayah tersebut sebagian besar belum terjangkau aliran PDAM, sehingga setiap musim kemarauenjadi langganan kekeringan.
“Di zona selatan ini merupakan daerah karst, dimana tidak ditemukan adanya sumber mata air.” Kata Purwono
Di sebagian wilayah tersebut BPBD Gunungkidul setiap harinya telah mendistribusikan sekitar 20 tanki air bersih sejak awal Agustus 2022 lalu.
Baca juga : Museum Masuk Desa, Berikan Edukasi Tentang Perjuangan Pahlawan
“Sejak awal Agustus kami melayani droping air bersih di wilayah Purwosari, Panggang, Saptosari, Rongkop dan Paliyan. Itu sesuai usulan masing-masing wilayah.” tandasnya.
Selama hampir satu bulan terakhir, BPBD Gunungkidul telah mendistribusikan sebanya 180 tanki air bersih di wilayah zona selatan.