Gunungkidul,(fakta9.com)__Mutasi virus Corona menjadi varian baru COVID-19 dengan kode B117 disebut-sebut lebih berbahaya karena bisa sampai 71% lebih mudah menular bila dibandingkan jenis corona virus sebelumnya.
Dijelaskan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Saptosari dr. Eko Darmawan,M.Sc.,Sp.PD, bahwa mutasi pada virus ini telah di laporkan pertama kali terjadi di Negara Inggris beberapa waktu lalu.Yang tidak menutup kemungkinan penyebaran tersebut juga akanenyebar seperti kasus-kasus sebelumnya.
BACA JUGA:Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Gunungkidul Meningkat.
Mutasi yang terjadi pada virus sebetulnya bukan hal istimewa. Hanya saja pada kasus ini menjadi spesial karena mutasi menyebabkan perubahan sifat yang kemudian perlu dilakukan penelitian.
Dari beberapa literatur dijelaskan bahwa potensi penularan Virus baru COVID-19 ini memang jauh lebih cepat.
“Temuan yang dilaporkan di Inggris bahwa varian baru virus corona COVID-19 itu memiliki kemampuan menyebar yang lebih cepat daripada varian lain di wilayah yang sama.” ungkapnya.
Namun begitu,dr. Eko Darmawan meyakini bahwa vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan nantinya akan lebih efektif untuk mencegah varian baru ini. Hanya saja ia mengingatkan agar semua pihak jangan lengah karena vaksin saja tidak akan cukup.
Dengan adanya varian baru COVID-19 ini diharapkan masyarakat tidak terlena, dan protokol kesehetan tetap harus dilaksanakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
BACA JUGA:Dari 549 Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Gunungkidul, 409 Orang dinyatakan Sembuh.
“Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tetap patuh menaati dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.” Pungkasnya
(Redaksi_fakta9)
