Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Tiga KWT Semin Mendapat Bantuan Program Pengembangan Bawang Merah

Advertisementspot_img

Semin (Fakta9.com)_ _//Kapanewon Semin mendapat program pengembangan bawang merah TSS seluas 10 hektar yang diterima oleh tiga Kelompok Wanita Tani (KWT). Bantuan diberikan sebagai program pengembangan kawasan kampung Horti Komoditas bawang merah.


Baca Juga : Gelar Budaya Warnai Hari Jadi Kalurahan Pringombo ke- 112


Panewu Semin, Hariyanto mengatakan bahwa tiga KWT penerima bantuan diantaranya KWT Sekar Dawe Bendung seluas 4 hektar, KWT Setia Mekar Bulurejo seluas 3 hektar dan KWT Sri Rejeki Bedil Kulon Rejosari seluas 3 hektar.

“Kelompok mendapatkan bibit bawang merah varietas Sanren 686 encek atau kurang lebih 171.500 batang, Dolomit 850 Kg, pupuk organik 1 ton, Pupuk NPK 220 Kg dan pembenah tanah.” Kata Hariyanto, Kamis (9/11/2023).

Ketua KWT Setia Mekar Bulurejo, Fitriyani menjelaskan bahwa kegiatan in dimulai dengan pengedropan sarana produksi pada bulan Agustus, dilanjutkan dengan pengedropan bibit mulai tanggal 1 bulan September dan secara bertahap dilakukan penanaman mulai tanggal 3 September 2023.

“Hasil panen secara ubinan mencapai 15,3 ton / hektare umbi basah. Ini dengan metode penanaman jarak tanam 15 x 15 cm.” Ucapnya.

Fitriya menjelaskkan, untuk mendapatkan hasil maksimal pemupukan dilakukan tiga kali yaitu pemupukan dasar dengan pemberian dolomit, pupuk organic dan NPK yang disebarkan merata pada bedengan, pemupukan susulan I pada umur 15 hari setelah tanam.

“Pemupukan susulan II pada umur 30 hari setelah tanam dengan NPK. Sedangkan Aplikasi POC dilakukan interval 7 hari sekali selama 3 kali.” Terangnya.

Baca Juga : Warga Geram Tuntut Mundur Dukuh Tukang Selingkuh


Bupati Gunungkidul, Sunaryanta usai mengikuti panen bawang merah di KWT Setia Mekar Bulurejo mengatakan bahwa gerakan tanam menanam kebutuhan pokok memang perlu dilakukan. KWT juga dapat memanfaatkan tanah kosong dan menggunakan polybag.

“Tidak memandang musim, baik kemarau maupun penghujan tanah tetap produktif.  Kegiatan ini juga untuk mencukupi kebutuhan ibu – ibu.” Ucap Sunaryanta.

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA