Senin, April 21, 2025
spot_img

FAKTA TERBARU

Satgassus Bareskrim Polri Monitoring Program Subsidi Pupuk di Gunungkidul

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Bupati Gunungkidul Sunaryanta menerima kunjungan kerja dari Satgassus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Bareskim Polri, Rabu siang (29/5/2024).

Disambut di Rumah Dinas Bupati, kunjungan tersebut dalam rangka monitoring pelaksanaan Program Subsidi Pupuk bagi Petani.


Baca juga : Rotasi di Polres Gunungkidul, 13 Perwira Duduki Jabatan Baru


Kunjungan yang dipimpin oleh Herbert Nababan dan tim tersebut, didampingi oleh Direktur Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Tommy Nugraha, Senior Manager PT. Pupuk Indonesia Company Holding, Sekretaris Daerah beserta OPD terkait, Polres Gunungkidul dan Bank BRI Cabang Gunungkidul.

“Kementrian Pertanian meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 115% di seluruh Indonesia. Khusus di Kabupaten Gunungkidul, penambahan pupuk urea sebanyak 8.789 ton sehingga jumlahnya meningkat dari 12.390 ton menjadi 21.179 ton.” Kata Direktur Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian, Tommy Nugraha.

Sedangkan Pupuk NPK bertambah 9.181 ton sehingga meningkat dari 8.070 ton menjadi 17.251 ton.

“Penambahan alokasi ini segera disosialisasikan kepada seluruh petani dan dimaksimalkan penyerapannya sehingga program peningkatan produksi tanaman pangan dapat meningkat sesuai yang diharapkan.” Ucap Bupati Gunungkidul saat memberikan arahan.

Dilaporkan oleh Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY, Antonius Yudhi Kristyanto bahwa stok pupuk bersubsidi di Gudang Gunungkidul cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, yaitu sekitar 1.500 ton urea dan 1.700 ton NPK.


Baca juga : Modus Bisa Loloskan Jadi Pegawai Honorer, Pemilik Salon Terancam 4 Tahun Penjara


Pada kesempatan itu pula dilakukan diskusi tentang permasalahan kendala penyaluran pupuk bersubsidi beserta upaya pemecahannya.

“Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyerapan pupuk bersubsidi adalah curah hujan di bawah normal dan pada umumnya penebusan akan meningkat pada saat musim hujan di bulan Oktober-Desember.” Ujar Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY, Antonius Yudhi Kristyanto.

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA