Rabu, Desember 4, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Revitalisasi Bekas Lahan Tobong Gamping, Masyarakat Kalurahan Gari Kembangkan Wisata Pasar Argo Wijil Dan BWO

Advertisementspot_img

Penulis : Suryono


WONOSARI, (Fakta9.com)_ _// Lahan bekas pembakaran batu kapur (Tobong Gamping) yang terletak di Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari yang pada tahun 2018 telah di tutup karena berdampak polusi bagi warga sekitar sekitar, kini dimanfaatkan oleh warga masyarakat Kalurahan Gari menjadi destinasi wisata.

Lurah Kalurahan Gari, Widodo ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut menjelaskan, untuk merespon peluang pemberdayaan lahan bekas tobong maka di Tahun 2021 lalu, Pemkal Gari bersama masyarakat berkomunikasi dengan instansi terkait dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui proposal yang diajukan lewat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul untuk pengembangan destinasi wisata dari bekas lahan pembakaran tobong gamping tersebut.


Baca Juga: Tak Miliki Biaya Untuk Berobat, Kondisi Wanti Sangat Memprihatinkan


“Beberapa waktu yang lalu dari KLHK telah hadir dihadapan kami untuk mendengarkan masukan atau ide-ide dari tokoh masyarakat serta warga sekitar tentang kemanfaatan bekas pembakaran gamping (tobong gamping) guna dijadikan tempat wisata.” Terangnya (08/08/2022)

Lebih lanjut disampaikan Widodo, bahwa selain Wisata Ekologis Argo wijil pihaknya bersama masyarakat akan memulai merintis konsep wisata yang lain seperti halnya BWO (Bumi Watu Obong) yang menurutnya pola pengembanganya akan dikonsep berbeda dengan Pasar Ekologis Argo Wijil.

“Kalau Pasar Argowijil hanya bisa dinikmati sebagai tempat wisata bagi masyarakat pada malam hari dan minggu pagi, namun BWO ini rencana akan kami buka setiap hari dengan model pendirian cafe atau Restoran. “Papar Lurah Gari.

Baca Juga : Gelar Pelatihan Desa Preneur, Kalurahan Kepek Harapkan Pengembangan Produk UMKM Yang Berkelanjutan


Menurut Widodo, penataan WBO akan dikembangkan secara berkelanjutan untuk pemberdayaan masyarakat melalui UMKM demi peningkatan ekonomi masyarakat dengan tetap berpedoman dari fungsi pengembalian lahan tanah menjadi lokasi pertanian dan tetap menjaga kelestarian air melalui sistem tadah hujan.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto ketika di konfirmasi diruang kerjanya menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh apa yang menjadi program atau konsep dari masyarakat Kalurahan Gari terkait pembangunan berbasis wisata pada bekas lahan pembakaran tobong gamping sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

“Tentunya masyarakat melalui Bumdes akan mendapatkan manfaat dari Revitalisasi lahan tersebut, dan dari KLHK juga akan membantu secara fisik di tahun 2023, masyarakat juga harus mengimbangi bagaimana tempat itu bisa berdaya guna bagi peningkatan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan menjual produk lokal yang bisa terjangkau semua kalangan.” Pungkas Rakhmadian.

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA