Ponjong, (fakta9.com)–Sebuah akar (tunggak) pohon jika dilihat dengan kasat mata bukanlah sebuah barang yang berharga. Namun, jika mendapat sentuhan dari ahlinya akar bisa disulap menjadi sebuah benda yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Suprapto misalnya, Lurah Sawahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul ini dengan kepiawainan dan keterampilanya sejak tahun 2015 silam telah berhasil menginisiasi karang taruna desa untuk mengubah sebuah akar kayu menjadi benda yang bernilai ekonomis, seperti meja, kursi dan ukiran patung.
Baca Juga :Diduga Tidak Memberikan Contoh Yang Baik, Dukuh Srikoyo Dituntut Mundur Warga
“Saya mencoba melatih para pemuda untuk mandiri, dan berinovasi dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang mudah di dapat, namun bisa diolah menjadi hal yang luar biasa.” terang Suprapto kepada wartawan pada Kamis (3/12/2020)

Berkat kerja kerasnya saat ini ditempat usaha yang berada di Padukuhan Jatisari, Rt 02 Rw 02 , Kalurahan Sawahan, Kapanewon Ponjong, saat ini Suprapto sudah bisa mempekerjakan sekitar 20 pemuda untuk membuat kerajinan.
Dalam membuat sebuah kerajinan, mereka membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan. Kerajinan tersebut dibuat menggunakan sebuah akar kayu pohon yang berkualitas, seperti akar jati dan akar sonokeling.
“Prosesnya sangat lama dan sebelumnya kita juga harus punya inspirasi, akar ini cocoknya mau dijadikan untuk apa. Proses pembentukan, mengamplas hingga finishing cukup lama, satu set meja dan kursi bisa sampai satu bulan,” imbuhnya.
Dan saat ini hasil karya karang taruna Kalurahan Sawahan tersebut sudah menembus mangsa pasar nasional.
“Kami sudah beberapa kali mengirim hasil karya kami ke Jakarta dan Surabaya, ” jelasnya.

Adanya potensi usaha yang dimiliki oleh pemuda di wilayahnya saat ini, merupakan sebuah aset untuk meningkatkan ekonomi masyarkat.
“Kami berharap pemerintah memfasilitasi kami untuk membantu mengembangkan dan memasarkan hasil kerajinan pemuda di wilayahnya.” Pungkas Lurah Sawahan.
(Redaksi_fakta9)