Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Padukuhan Wotawati Diharapkan Dapat Mendongkrak Perekonomian Warga

Advertisementspot_img

Girisubo (Fakta9.com)_ _// Direktur Jendral Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Luky Alfifman bersama Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengunjungi Padukuhan Wotawati, Kalurahan Pucung, Girisubo, Selasa (19/12/2023).

“Dusun ini (Wotawati) memiliki potensi yang unik dan berdurasi peradaban, berada di Bengawan Solo Purba.” Kata Luky Alfifman dalam sambutanya.

Baca Juga : Pantau Dilapangan, Kapolres Kulonprogo Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Dan BBM Selama Nataru Tidak Ada Kelangkaan


Kunjungan ini menurut Luky, untuk melihat kesiapan pembangunan wilayah Padukuhan Wotawati yang akan dikembangkan sebagai desa wisata. Pembangunan kawasan ini akan menggunakan dana yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais).

“Saya lihat masterplan sudah ada yang dibuat Dinas Pariwisata Provinsi.” Ucapnya.

Pihaknya juga mengatakan, sebelum master plan direalisasikan, Luky berharap masyarakat mulai merubah mindset atau pola pikir mampu menjadi pelayan wisatawan yang berkunjung ke Wota wati.

“Keunikan dan keunggulan desa ini harus dimanfaatkan karena ini tidak dimiliki desa lain. Apalagi akan mengarah ke pariwisata.” Ungkapnya.

Terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pembangunan Desa Wisata Wotawati diharapkan mampu mendongkrak ekonomi di Kalurahan Pucung, karena menurutnya keseimbangan ekonomi belum sepenuhnya merata tumbuh ditengah masyarakat.

“Mulai dipetakan potensi, pengelolaan UMKM, ini nantinya yang akan memberikan dampak positif terhadap aktifitas ekonomi di Wotawati.” Paparnya.

Bupati juga meminta masyarakat memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menyambut desa wisata. Nantinya tidak hanya warga lokal yang akan berkunjung tetapi wisatawan domestik dan luar negeri.

“Jangan sampai SDM tidak siap justru malah dikuasai masyarakat luar.” Ucapnya.

Lurah Pucung, Estu Dwiyono menyampaikan bahwa Padukuhan Wotawati terdapat 4 RT, dan dihuni oleh 80 Kepala Keluarga. Mata pencaharian penduduk 90 persen adalah petani, sehingga dibutuhkan pendampingan ekstra terhadap masyarakat.

“Potensi kami miliki sangat lengkap, ada kebudayaan, pertanian, kerajinan, dan kuliner.” Katanya.

Selain berada di lembah Bengawan Solo Purba, matahari di Wotawati seperti terlambat terbit karena baru bisa terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Tetapi justru terbenam lebih cepat yakni sekitar pukul 16.30 WIB.

“Inilah yang melahirkan sensasi bagi wisatawan. Keunikan ini tidak ada di wilayah lain.” Terangnya.

Baca Juga : Keluarga Besar Pemuda Pancasila DIY Dukung Prabowo-Gibran dan Yuni Astuti di Pemilu 2024


Selain berkunjung ke Wotawati Direktur Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Luky Alfifman juga menyerahkan secara simbolis hasil dana keistimewaan Tahun 2023.

Diantaranya ialah Bus sekolah Si Bona yang dikelola Dinas Perhubungan, Bus pelayanan publik Lajang Cakap yang dikelola Dinas Perpusatakan, Ambulance yang dikelola Tagana, Perbaikan balai dusun dan perbaikan rumah tidak layak huni.


 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA