GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)__// – Fenomena live TikTok yang dilakukan di lokasi-lokasi sakral seperti makam leluhur, pepunden, dan situs budaya di wilayah Kabupaten Gunungkidul belakangan ini menuai perhatian dan kekhawatiran dari berbagai pihak. Pasalnya, sejumlah konten kreator dinilai tidak mengindahkan adab dan norma saat melakukan siaran langsung, bahkan terkesan menantang leluhur serta membuat gaduh di tempat-tempat yang seharusnya dijaga kesakralannya.
R. M. Kukuh Hertriasning, cucu dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, turut angkat bicara mengenai maraknya fenomena tersebut. Ia menyayangkan aksi-aksi tidak pantas yang dilakukan demi kepentingan konten.
Baca juga: Pemotor Meninggal Dunia di Jalan Girijati -Giricahyo, Berikut Penyebabnya
“Kegiatan live sebenarnya tidak masalah, yang jadi persoalan adalah menantang dan juga berbuat hal-hal yang memancing kegaduhan. Adab seharusnya paling diutamakan,” ujar Ndoro Aning.
Ia menegaskan bahwa makam dan tempat sakral adalah warisan budaya yang seharusnya dijaga, bukan dirusak atau dijadikan ajang konten sensasional tanpa izin dari pemangku wilayah, juru kunci, maupun tokoh-tokoh adat setempat.
Menurutnya, jika kegiatan live diarahkan pada hal-hal positif seperti penelusuran sejarah, edukasi budaya, atau pelestarian nilai-nilai leluhur, maka hal tersebut bisa menjadi sarana yang bermanfaat. Namun, harus ada kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca juga: Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Depan SMK 1 Bambanglipuro
“Kegiatan ini harus dibatasi dan diberi pencerahan. Jika konten-konten itu digiring ke arah positif seperti penelusuran sejarah dan mengupas hal-hal yang bisa menjaga pelestarian budaya, itu bagus. Ini harus berkolaborasi dengan semua pihak, baik pemerintah, pemangku wilayah, pelestari budaya, dan masyarakat,” tambahnya.
Pihak pemerintah daerah dan dinas kebudayaan diharapkan dapat turun tangan memberikan edukasi dan regulasi agar situs-situs sakral di Gunungkidul tidak hanya dilindungi, tetapi juga dimanfaatkan secara bijak untuk pembelajaran dan pelestarian budaya.
Kalau kamu butuh versi cetak, naskah pendek untuk media sosial, atau tambahan kutipan lainnya, tinggal bilang aja.