WONOSARI ( fakta9.com )_ _//Pendidik atau Guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif harus bisa memberikan layanan pendidikan yang maksimal.
Hal itu disampikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gunungkidul, KH Sa’ban Nuroni dalam peringatan Harlah NU ke -96 di gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO) Wonosari, Rabu (02/02/2022).
Baca Juga : Lakukan Pengancaman dan Pemerasan Terhadap Sopir Truk, Seorang Pemuda Digelandang Polisi
“Guru harus siap mengantarkan anak didik ke masa depan, karena tantanangan yang akan dihadapi semakin berat,” Tuturnya.
Sa’ban juga menambahkan bahwa di zaman digital dibutuhkan ketrampilan dalam penguasaan IPTEK sehingga siswa bisa menguasai ketrampilan di Abad 21 yaitu Charakter, literasi dan Komunikatif.
Ia mencontohkan ibarat kereta api, jika akan maju harus masuk gerbong atau akan tertinggal jika hanya diam saja dan akan ditabrak jika jadi penghalang.
Sementara itu Kepala Bidang Peningkatan Mutu Ma’arif NU Gunungkidul, Nadhif Maskus mengatakan penerapan Hypo Teaching guna meningkatkan kemampuan guru untuk mempengaruhi anak lewat alam bawah sadarnya itu perlu dan guru juga harus memberikan semangat untuk mengantarkan siswa meraih cita – citanya.
“Jangan mudah menjudge siswa, karena akan memberi pengaruh negatif,” Jelasnya.
Baca Juga : Omah Godhong Kelor, Tempat Wisata Kuliner dan Seni Budaya yang Diresmikan Bupati Gunungkidul
Di waktu terpisah, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Drs H. Sangkin, MPd menerangkan bahwa madrasah harus bisa berubah dari kondisi saat ini dan harus selalu berinovasi dalam memberikan pelayanan sehingga bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan yang lain.