Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Gangguan Psikosomatis Dapat Menyebabkan Penyakit Fisik

Advertisementspot_img

(FAKTA9.COM)__//Penyakit psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Melansir dari laman Alodokter, secara etimologi, psikosomatis terdiri dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Jadi, secara harfiah psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh. Memang dalam banyak kasus penyakit, kondisi mental yang kurang baik juga memengaruhi tubuh seseorang hingga memicu penyakit atau memperparah penyakit yang sudah ada.

Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis atau penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit dan mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh.

Bagaimana Pikiran Menyebabkan Penyakit?

Ketika merasa takut atau stres, aktivitas listrik saraf otak ke berbagai bagian tubuh akan meningkat. Kondisi ini bisa memicu munculnya gejala, seperti denyut jantung menjadi cepat, mual atau ingin muntah, gemetaran atau tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, atau sakit perut.

Selain itu, stres dan cemas juga diduga bisa memicu pelepasan zat adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah atau melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan berbagai gejala fisik di atas.

Namun, hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana pikiran bisa menyebabkan gejala tertentu dan memengaruhi penyakit fisik, sehingga masih perlu diteliti lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mengatasi Psikosomatik?

Gejala dari penyakit ini bisa diatasi atau diringankan dengan beberapa metode terapi dan pengobatan, seperti:

  • Psikoterapi, seperti dengan terapi kognitif perilaku.
  • Latihan relaksasi atau meditasi.
  • Teknik pengalihan.
  • Akupunktur.
  • Hipnosis atau hipnoterapi.
  • Terapi listrik, yaitu dengan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
  • Fisioterapi.

Red_fakta9.com

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA