SEMIN ,(fakta9.com)—Bambu ( Bambuseae sp) merupakan tumbuhan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas, serta berakar serabut. Banyak sekali jenisnya dan banyak juga memberikan manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru.
Selain itu tunas bambu atau biasa disebut dengan istilah rebung, merupakan makanan khas masyarakat pedesaan.
Baca Juga: Setelah Pelaksanaan Ujian Seleksi , Kini Kalurahan Jepitu memiliki 2 calon Dukuh.
Lurah Semin Tri Sunarto menjelaskan bahwa potensi bambu wuluh untuk bahan baku industri kerajinan rumah tangga yang saat ini dikelola warga masyarakat di wilayahnya sangatlah luar biasa, salah satunya adalah produk kerajinan bambu dari Padukuhan Ngepoh, yang telah menyebar secara nasional bahkan sampai ekspor ke luar negeri terutama negara negara Eropa.

“Kerajinan bambu di Padukuhan Ngepoh merupakan salah satu mata pencaharian bagi sebagian warga masyarakat, karena hampir semua kepala Keluarga membuat kerajinan bambu,” terangnya saat dihubungi wartawan pada Kamis (03/12/2020)
Sehingga pada Rabu (2/12/2020) kelompok tani (poktan) Tunas Lestari melaksanakan kegiatan penanaman 1000 bambu di sepanjang bantaran sungai sekitar air terjun Ngelo. Padukuhan Ngepoh, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Dalam kegiatan tersebut, Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup DI Yogyakarta Ir.Hananto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Ir.Bambang Wisnu Broto, Panewu Semin Drs.Witanto,MSi, pengurus Kelompok Tani Hutan Tunas Lestari dan para anggota, ikut serta dalam penanaman bambu wuluh tersebut.
Ir. Hananto dalam sambutannya berharap gerakan tanam seribu bambu di Ngepoh bisa memberikan dampak multiplayer efek yang meningkatkan perekonomian local ditengah pandemic covid 19, perlu dukungan berbagai OPD baik Pariwisata maupun Perindustrian untuk Bersama sama mengembangkan industry dan wisata di Ngepoh.
“Saya tidak mengira bahwa disini juga terdapat potensi wisata berupa air yang perlu didukung untuk lebih maju.” ungkap Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup DI Yogyakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Ir. Bambang Wisnu Broto yang juga telah memberikan bantuan 900 bibit kelengkeng di tahun 2019/2020 tersebut menerangkan bahwa bambu perlu dilestarikan keberadaannya dan fungsi- fungsi didalamnya termasuk untuk konservasi air DAS (daerah aliran sungai) dan penanggulangan longsor.
“Saya sangat berharap dukungan dari semua pihak untuk dapat berperan serta dalam.mengembangkan bambu Wuluh serta air terjun Ngelo yang cukup indah agar dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Zone Utara.” Jelasnya.
Sehingga kolaborasi antara industri kerajinan, kehutanan, pariwisata dan pertanian di wilayah tersebut kedepanya akan menjadikan suatu destinasi wisata terpadu di Zone Utara.
(Danar_fakta9)