Jumat, Maret 29, 2024
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Cegah Stunting, UPT Puskesmas Playen 2 Gelar Kampanye Germas

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img

Playen, (fakta9.com)__//UPT Puskesmas Playen 2, Gunungkidul melakukan kampanye Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) pencegahan Stunting, Sabtu (25/06/2022. Pencanangan kampanye Germas ini dilakukan dengan pelepasan balon serta penggalangan komitmen sebagai upaya deklarasi Germas di wilayah Kapanewon Playen.

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, sehingga dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak serta menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur pendek saat dewasa.

Baca Juga : Karang Taruna Kalurahan Kepek, Wonosari Juara 1 Dalam Seleksi Pilar-Pilar Berprestasi Tingkat Kabupaten Tahun 2022

“Deklarasi Germas ini dilakukan dalam rangka mewujudkan zero atau bebas stunting serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah Kapanewon Playen.” Hal itu disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Playen 2, dr. Sofi Hesfianto.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr. Dewi Irawati, Panewu Playen bersama jajaran, Lurah didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kalurahan se- Kapanewon Playen.

Kepala UPT Puskesmas Playen 2 mengungkapkan kegiatan dengan tema ‘Pari Di Ceting Mak Saleah’ ini mengandung makna dari hasil tanaman sendiri digunakan untuk mencegah stunting dengan makan buah dan sayur.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dukungan terhadap Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, serta meningkatkan aktifitas fisik dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan penyakit dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat,” katanya.

Menurut Sofi Hesfianto, untuk menyukseskan Germas tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Lebih lanjut, peranan dunia usaha, tokoh agama, akademisi dan masyarakat serta lintas sektor terkait juga dapat harus memberikan dukungan, komitmen dan peran sertanya dalam bergotong royong meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.

Pembacaan deklarasi pencegahan stunting.(foto)

Baca Juga : Tunggakan PBB di Gunungkidul Mencapai Rp 1 Miliar Setiap Tahunnya

“Germas meliputi kegiatan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban. Pada tahap awal, Germas secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan. Yakni, melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur serta memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit,” pungkasnya

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA