Gunungkidul, (Fakta9.com)_ _// Bayu Prasetyo merupakan putra daerah Gunungkidul yang berhasil meraih medali perak pada nomor 20.000 meter jalan cepat putra cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Ia dikabarkan berniat hengkag ke Pengprov lain dengan alasan karena prestasi yang selama ini di raih pada ajang olahraga jalan cepat hingga mendapatkan beberapa medali di kancah olahraga daerah dan nasional, sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai perhatian dan apresiasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Baca Juga : Baleharjo Jadi Kampung Pancasila, Warga Diharapkan Tetap Menjaga Kerukunan
Ketika di konfirmasi awak media fakta9.com melalui pesan Whatshap (WA) pada hari Rabu (06/03/2022) mengenai kabar tersebut, Bayu menuturkan rencana untuk hengkang dan berpindah ke Pengprov lain itu benar adanya, semua merupakan bentuk akumulasi kekecewaan terhadap Pemerintah Daerah, bahwa prestasi olahraga yang di berikannya sudah tingkat yang paling tertinggi di Indonesia, maka imbalan pekerjaan yang layak adalah penantian bagi atlet untuk menjamin masa depan.
“Namun hak yang sebanding dengan perjuangan saya tidak ada, kemarin setelah PON saya banyak di sanjung namun lambat laun perhatian yang nyata tidak ada,” Keluhnya.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan alangkah baiknya jika Pemerintah Daerah lebih mengutamakan kesejahteraan dan memberikan jaminan masa depan terhadap atlet yaitu sebuah pekerjaan, dari pada sekedar memberikan bonus yang bisa habis kapan saja.
“Sampai saat ini memang dari Pemerintah Daerah sudah ada pembicaraan untuk selanjutnya di pertemukan dengan Sekda untuk membahas apa yang menjadi keinginan saya, namun sebelum ada surat hitam di atas putih sebagai pegangan, proses pengajuan mutasi pengunduran diri saya tetap terus berlanjut sebelum terbentur dengan regulasi yang ada,” Jelasnya.
Ketika di singgung daerah mana yang akan menjadi tujuannya, Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah ada 2 Provinsi yang sangat berminat menggunakanya untuk tampil di PON mendatang, yaitu dari Provinsi DKI Jakarta dan dari Provinsi penyelenggara PON tahun 2024 mendatang.
“Tapi belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan team tuan rumah, sekarang saya fokus dengan keinginan saya dan tetap melakukan proses mutasi, mudah mudahan keinginan ini bisa terkabul,” kata Bayu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gunungkidul, Jarot Budi Santoso mengatakan bahwa apa yang di sampaikan oleh Bayu itu adalah hal yang wajar bagi seorang atlet.
Baca Juga : Hingga Hari Ke-7 Pencarian Korban Laka Laut Pantai Siung Belum Diketemukan, Operasi SAR Gabungan Dihentikan
Menurut Jarot Budi Santoso, semua permasalahan itu berawal ketika Bayu mendaftarkan diri untuk bekerja menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) di salah satu instansi, namun karena terkendala dengan syarat administrasi sehingga tidak berhasil lolos.
Namun terlepas dari itu, KONI sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan Dinas terkait untuk mengakomodir keinginan Atlet untuk bekerja, karena Bayu merupakan atlet yang sangat berprestasi dan diakui telah ikut mengharumkan nama Gunungkidul di kancah Nasional khususnya Olahraga Jalan cepat.
“Kami sudah melakukan pembicaraan dengan KONI Gunungkidul, KONI DIY, dan Sekda Kabupaten Gunungkidul yang intinya berusaha mengakomodir keinginan Bayu untuk bekerja,” Terang Jarot Budi Santoso.
Jarot menambahkan bahwa sampai saat ini dari pihaknya sudah berusaha untuk menjembatani apa yang menjadi keinginan atlet tersebut, walaupun secara kewenangan KONI Gunungkidul bukan penentu kebijakan.
“Kalau saya berusaha sesuai kemampuan untuk mengusahakanya, karena KONI bukan penentu kebijakan, tapi insyaAlloh kesulitan Bayu sudah bisa teratasi, kalau di prosentasekan sudah 60% untuk mencapai mufakat, sehingga rumor kepindahanya tidak benar-benar terjadi,” Pungkas Ketua KONI Gunungkidul.
Suryono _ Fakta9.com