Gunungkidul (Fakta9.com)_ _// Kenakalan remaja identik disebut oleh masyarakat dengan klitih, yang mana makna dari klitih sebetulnya bukan suatu tindakan kejahatan namun kejahatan jalanan yang terjadi dan kerap dilakukan oleh para remaja itu oleh masyarakat mengkonotasikan dengan klitih, yang sebenarnya bahasa hukumnya tidak ada.
Baca Juga : Warga Banyumas Ditemukan Terbujur Kaku di Bantul
Terkait dengan kenakalan remaja atau kejahatan jalanan, Kapolda DIY, Irjen.Pol Suwondo Nainggolan memberikan perhatian tersendiri yaitu dengan cara membuka dialog dengan Forkopimkap, Pemkal, masyarakat dan kelompok pemuda dalam tajuk Jum’at Curhat di Resto Warnasari, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul pada hari Jum’at (1/09/2023).
“Kita sering kali mendengar istilah klitih yang dalam bahasa hukum itu tidak ada, maka sekarang jangan lagi pakai istilah itu, tetapi diganti dengan kejahatan jalanan anak.” Jelasnya.
Menurut Kapolda, geng kejahatan jalanan sudah ada sejak tahun 2007 dan berkembang sampai saat ini, kebanyakan yang terjebak dalam pelaku kejahatan jalanan rata – rata masih dibawah umur, sehingga pihak polisi mengajak kepada semua pihak untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang siap untuk menghadapi kemajuan jaman.
“Alhamdulilah di Gunungkidul tidak ada kasus kejahatan jalanan, maka pertahankan namun jangan terlena.” Ucapnya.
Baca Juga : Memakan Korban, Wisata Air Selopamioro Ditutup Sementara
Kapolda juga menghimbau kepada para orang tua untuk turut serta menjaga anak-anak, menggelorakan waktu untuk anak – anak dengan cara membangun komunikasi akrab dan tidak hanya berkomunikasi melalui gadgetnya.
“Kerjasama seluruh pihak dari pemerintah desa, para tokoh masyarakat serta lingkungan dan tidak kalah penting adalah dari lingkup keluarga, diharapkan metode “Ibu Memanggil” bisa menyelamatkan generasi penerus bangsa dari pergaulan yang mengarah ke tindakan kriminal.” Tandasnya.
