Jumat, Oktober 18, 2024
spot_imgspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Lelaki Dengan Keterbatasan Fisik Ini Mampu Ubah Limbah Kayu Menjadi Karya Seni

Advertisementspot_img

Nglipar, (Fakta9.com)__//Mereka yang menyandang disabilitas bukan berarti tidak memiliki kesempatan bekerja baik di perusahaan maupun membangun usaha mandiri, bahkan mempekerjakan orang lain.

Seperti halnya Supomo (48) warga Padukuhan Pengkol RT 02, RW 01, Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar. Meski memiliki keterbatasan fisik, tidak menyurutkan langkahnya untuk terus berkarya.

Baca Juga: Hari Dharma Karyadhika, Momentum Kemenkumham Tingkatkan Pelayanan Publik

Lelaki gondrong yang memiliki keterbatasan fisik pada kaki kanan, selama ini menggeluti kerajinan ukir kayu. Seperti diceritakan oleh Supomo jika keahliannya mengukir kayu dipelajari secara otodidak setelah ia di PHK dari pekerjaannya di Jakarta.

“20 tahun lalu saya kena PHK, dan memutuskan pulang kampung dan menekuni ukir kayu ini.” jelasnya pada Fakta9.com Senin, (04/10/2021)

Berbekal keuletan, Supomo mencoba mengukir limbah kayu Jati yang ada dirumahnya untuk dibentuk menjadi tokoh pemawayangan. Hasil karyannya tersebut kemudian di pajang dirumahnya.

Saat itu banyak yang mengagumi keahlian lelaki tersebut. Dan mulai ada yang memesan ukiran kayu darinya. Bahkan pernah, Supomo mendapatkan pesanan dari Belanda.

Berbekal alat ukir seadanya yang awalnya ia beli dari seorang pengepul barang rongsok seharga Rp 75 ribu, kemudian ia pakai untuk menghasilkan seni ukir yang bisa di bilang unik dan eksotis.

Supomo menjelaskan bahwa semua hasil kerajinan yang dihasilkan identik dengan tokoh pewayangan. Namun begitu, ia juga menerima pesanan untuk ukir kayu sesuai permintaan konsumen.

“Ya tergantung pesanan dari konsumen saja.” jelasnya.

Ditambahkan bahwa dalam mengerjakan ukiran Supomo mematok harga Rp 500 ribu untuk satu ukiran wayang dengan ukuran standar, yang diukir di dua bagian sisinya.

Baca Juga: Tim Supervisi Polda DIY Kunjungi Polres Gunungkidul

Kemudian untuk ukuran wayang dengan ukuran lebih besar dia mematok harga Rp 1 Juta, tergantung tingkat kesulitannya.

Dalam menyelesaikan 1 pesanan ukiran, dia membutuhkan waktu antara 4 hingga 10 hari.

Namun begitu, disaat pandemi saat ini pesanan ukiran tidak seperti dulu. Dia berharap denga usaha yag ditekuninnya dapat memeberikan lapangan pekerjaan kepada warga masyarakat sekitar, khusunya bagi penyendang disabilitas.

“Semoga pemerintah memfasilitasi permodalan serta pelatihan sehingga usaha yang kami geluti dapat lebih berkembang, meski ditengah pandemi seperti saat ini.” Pungkasnya.

Suryono_fakta9.com

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

BACA JUGA