Selasa, Juni 24, 2025
spot_img

FAKTA TERBARU

Tiga Puluh Lima Rumah Tangga di Gunungkidul Nikmati Akses Listrik Aman

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Pemerintah Daerah DIY dan berbagai mitra, resmi mencanangkan Gerakan “Urupke” (Urgensi Rasio Elektrifikasi untuk Pengentasan Kemiskinan) di Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, Senin (23/06/2025).

Dalam kesempatan ini, secara simbolis dilakukan penyerahan bantuan akses listrik kepada 5 perwakilan penerima manfaat.


Baca Juga : Berikut Identitas Korban Dalam Kecelakaan Maut di Jalan Wonosari-Jogja


Gerakan Urupke merupakan inovasi kolaboratif yang melibatkan Dinas PUPESDM DIY, PLN, pelaku usaha sektor tambang, serta masyarakat untuk mendorong pemerataan akses listrik yang aman, terutama bagi warga yang selama ini masih menggunakan sambungan tidak resmi atau “nyalur”.

Kepala Dinas PUPESDM DIY, Ana Rina Herbranti mengungkapkan bahwa meskipun rasio elektrifikasi DIY telah mencapai 99,99%, namun masih terdapat lebih dari 4.670 rumah tangga yang belum mengakses listrik secara legal dan aman.

“Sebagian masih menyalur atau nyambung dari tetangga. Ini berisiko tinggi terhadap keselamatan dan berkaitan erat dengan isu kemiskinan ekstrem.” Jelasnya.

Ana menegaskan, keterlibatan sektor swasta melalui program CSR sangat diperlukan. Beberapa perusahaan pemegang izin tambang di wilayah Bedoyo telah menunjukkan kontribusi konkret dengan mendukung bantuan sambungan listrik bagi rumah-rumah warga.

Dari total 35 rumah penerima manfaat, bantuan berasal dari:

* PT Sugih Alamanugroho: 4 unit.
* PT Anindya Mitra Internasional: 9 unit
* PT Supersonic: 2 unit.
* CV Bahtera Usaha Sejati: 2 unit.
* Pegawai PLN melalui Light Up The Dream: 18 unit (tersebar di Gedangsari, Nglipar, Wonosari, Playen, dan Patuk).

Dalam hal ini Asisten Perekonomian Sekda DIY, Tri Saktiyana menyampaikan bahwa listrik adalah syarat utama bagi hadirnya revolusi teknologi dan digital.

“Kita tidak bisa bicara AI atau internet jika listrik saja belum masuk rumah. Gerakan Urupke bukan hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan masa depan.” Ucapnya.

Ia juga mengapresiasi PLN dan Pemkab Gunungkidul yang proaktif menyisir wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik aman.


Baca Juga : Hewan Ternak Mati Karena Penyakit Menular, Saat Ini Akan Mendapat Bantuan


Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih menyatakan bahwa listrik bukan hanya soal penerangan, melainkan simbol harapan baru bagi pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi warga.

“Dibalik terangnya lampu, ada harapan. Ketika rumah sudah bisa mengakses listrik mandiri, maka kesempatan untuk belajar, berusaha, dan hidup lebih layak semakin terbuka.” Ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tak menutup mata atas ketimpangan akses. Meski sebagian besar wilayah telah teraliri listrik, namun masih ada warga yang perlu dibantu secara gotong royong.

“Gerakan Urupke ini menjadi jawaban atas semangat pembangunan yang merata hingga ke pelosok. Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi melalui CSR dan Light Up The Dream. Ini bukti nyata bahwa kita bisa bergerak bersama melawan kemiskinan ekstrem.” Ungkapnya.

Baca Juga : Polda DIY Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan TIK Tahun 2022 di Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul


Endah menambahkan jika gerakan tersebut sejalan dengan visi besar Pemkab Gunungkidul yaitu mewujudkan Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban.

“Ini bukan hanya program kelistrikan, tapi perjuangan untuk menghapus kemiskinan ekstrem dan menghadirkan keadilan sosial. Pembangunan harus sampai ke dusun-dusun, bukan hanya di kota.” Tandasnya.

 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA