YOGYAKARTA, DIY (FAKTA9.COM)__// Jajaran Polresta Yogyakarta menetapkan 15 tersangka dalam kasus penganiayaan berujung maut yang terjadi di MU Futsal, Jl. Kusumanegara No. 128, Muja-muju, Umbulharjo Yogyakarta.
Para pelaku menghajar korban berinisial F, warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta, hingga tewas dan membuat skenario seolah-olah korban meninggal karena kecelakaan.
Kronologi
Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, menyampaikan jika kasus ini bermula ketika korban diantar oleh orang tak dikenal ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi, Sabtu (17/8) dini hari.
Informasi tersebut juga disampaikan kepada ayah korban berinisial M yang langsung menyusul ke rumah sakit di pagi harinya.
Kemudian pada Minggu (18/8/2024), kondisi korban kian memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Ayah korban pun di Rumah Sakit mendapatkan penjelasan dari Dokter jika F ternyata mengalami luka pukulan benda tumpul dibagian kepala belakang sebelah kiri dan ada bekas sulutan rokok di wajah serta diatas nya terdapat jaitan 4 kali.
Merasa curiga anaknya meninggal bukan karena mengalami kecelakaan lalulintas, melainkan karena penganiayaan ayah korban kemudian membuat pengaduan ke Polisi.
“Pelapor membuat pengaduan ke Polsek Gondokusuman karena info awal TKP di Embung Langensari.” Jelasnya.
Setelah itu, Ayah korban langsung membuat laporan ke Mapolresta Yogyakarta untuk penyelidikan lebih lanjut.
Berawal dari kronologi tersebut Satreskrim Mapolresta Yogyakarta lantas melakukan serangakaian penyelidikan dan berhasil menemukan rekaman CCTV orang-orang yang mengantar korban ke Rumah Sakit.
“Kita temukan rekaman CCTV Rumah Sakit Bethesda Lempuyang wangi pada saat korban dibawa ke RS, dan mendapat bahan keterangan jika korban diantar oleh 5 orang,” Ungkapnya
Kemudian pada Senin,( 19/08/ 2024) Polisi berhasil mengantongi identitas salah satu pelaku berinisial GRS. Setelah dilakukan penangkapan GRS mengaku bahwa laporan kecelakaan laluintas merupakan skenario untuk mengelabui keluarga korban dan petugas kepolisian, karena faktanya korban merupakan korban penganiayaan dimana GRS merupakan salah satu pelakunya, dan yang melakukan penganiayaan lebih dari 10 orang.
“Dari keterangan tersangka GRS, teenyata pelaku lebih Rdari 10norang. Petugas kemudian mendatangi TKP MU futsal, untuk mencari bahan keterangan dan rekaman CCTV di tempat tersebut.” Ujarnya
Setelah itu Polisi akhirnya berhasil menangkap 8 pelaku lainnya antara lain YA, SP, SA, RA, NG, YD, AD, DN, dan WS. Mereka berprofesi sebagai tukang parkir, buruh harian lepas dan ada pula yang masih berstatus pelajar.
“Selain 9 tersangka yang ditangkap, masih kita buru 6 tersangka lain yang masih buron.” Terang Kapolresta Yogyakarta
Enam tersangka yang masih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yakni DN, WS, EW, LZ, BL, dan DT. Probo menjelaskan para tersangka dijerat pasal berlapis tentang Penganiayaan hingga kematian, serta penganiayaan hingga kematian berencana.
“Kesatu Primair Pasal 340 KUHP Subsidair Pasal 338 KUHP lebih Subsidair Pasal 353 ayat (3) KUHP Lebih Subsidair lagi Pasal 351 KUHP, dan atau kedua Pasal 365 Ayat (3) KUHP dan atau Pasal 170 Ayat (2) ke 3e KUHP atau 351 Ayat (3) KUHP, ancaman maksimal Pidana mati atau seumur hidup,” pungkasny.
Motif Penganiayaan
Berdasar dari keterangan dari para pelaku yang berhasil ditangkap, motif penganiayaan terhadap korban dengan menendang, memukul, memukul dengan krat Bir, memukul dengan botol minuman keras, menyulut rokok dikarenakan tersinggung dengan omongan korban.
Selanjutnya para tersangka ini membuat skenario seolah-olah terjadi laka lantas.
“Yang menarik ini membuat skenario seolah adanya terinspirasi kasusnya Vina. Jadi mereka ini mengatakan kok bisa ada seperti ini karena lihat televisi terinspirasi kasus Vina Cirebon,” jelasnya.
