Nglipar,(fakta9.com)_Ditengah Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai saat ini sangat berdampak pada masyarakat.
Keadaan tersebut di sikapi oleh salah seorang pemuda Siswantoro (40), warga dusun Ngrandu Rt 06/Rw 01 kalurahan Katongan kapanewon Nglipar dengan ide cemerlangnya mampu menciptakan lapangan kerja.
Sebuah kerajinan anyaman dari bahan baku pandan dan sebagian, tali rafia,di proses untuk di jadikan tas yang unik, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Tas tersebut di anyam tidak hanya oleh ibu- ibu yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, bahkan orang dari luar daerah pun dipekerjakan oleh bapak dua anak ini.

Dengan upah yg bervariatif dari yang terkecil Rp. 4000,- untuk 1 unit tas kecil sampai dengan Rp.8000,- untuk 1 unit tas sedang. Usaha yang di geluti selama sekitar 5 tahun ini, sudah mnyerap tenaga kerja kurang lebih ada 50 orang
Lelaki yang juga membuka usaha warung kelontong tersebut menuturkan bahwa kerajinan ini atas inisiatif pribadi, dan bekerjasama dengan pengusaha pengepul tas yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo untuk dilakukan penyortiran dan finising. Selanjutnya hasil kerajinan yang sudah jadi akan di kirim ke wilayah kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, bahkan sampai ke Eropa
“Saya di sini sifatnya hanya pengrajin saja, bahan baku di kirim dari Kulon Progo, yang kemudian oleh warga sini di anyam sesuai pesanan. Dan untuk finising dan pemasaranya dilakukan oleh perusahaan. “ungkapnya
Siswantoro mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat di sekitar sini memiliki keahlian untuk mengolah hasil kerajinan, dia berharap pemerintah terkait kerso memfasilitasi usaha kerajinan yang di rintisnya tersebut, dengan memberikan permodalan untuk mendatangkan bahan baku sendiri dan nantinya hasil kerajianan bisa di pasarkan objek-objek wisata di Gunungkidul.
” Gunungkidul yang saat ini menjadi daerah tunjuan wisata memiliki peluang untuk memasarkan produk kami, sehingga bisa membantu pemerintah mengentaskan pengangguran yang ada di sini.” Ungkapnya.
Ketika awak media berkunjung di rumahnya (26/9/2020) terlihat ada beberapa ibu- ibu yang datang untuk mengambil bahan baku pandan yang kemudian di bawa pulang untuk di anyam dirumah.
Sunarti (42th) menuturkan setiap harinya dia mampu membuat tas sejumlah 4-5 jenis, tergantung besar atau kecilnya ukuran.
“Dengan membuat kerajinan ini, saya bisa menghasilkan uang untuk membantu perekonomian keluarga.” Pungkasnya
Reporter:suryono