GUNUNGKIDUL (Fakta9.com)_ _// Pada kepemimpinan Bupati Badingah, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah membentuk “Satgas Berani Hidup” yang bertujuan untuk meminimalisir angka kematian karena bunuh diri atau gantung diri.
Baca Juga : Angka Gandir di Gunungkidul Tahun 2022 Masih Tinggi
Namun selepas kepemimpinan Badingah, Satgas tersebut tidak terlihat kinerjanya maupun pergerakannya. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Heri Nugroho.
“Sepengetahuan saya, Satgas itu dibentuk di kepemimpinan periode yang dulu, dan tidak terdengar lagi program kegiatannya. Jika masih ada hingga saat ini berarti saya anggap gagal.” Ujar Heri, Selasa (10/01/2023).
Heri menyebut, Satgas Berani Hidup tersebut tidak menutup kemungkinan segela kegiatannya dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
“Karena itu program pemerintah pasti ada anggaran, mungkin untuk rapat – rapat dan untuk program kegiatan – kagiatan lainnya.” Jelasnya.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh Polres Gunungkidul, angka kematian karena gantung diri sejak tahun 2018 hingga 2022 masih tinggi yaitu tahun 2018 sebanyak 27 kasus, tahun 2019 sebanyak 30 kasus, tahun 2020 sebanyak 26 kasus, tahun 2021 sebanyak 37 kasus dan ditahun 2022 sebanyak 29 kasus.
Baca Juga : Curi Laptop Milik Jaksa KPK, Dua Residivis Ditangkap Polisi
Menanggapi masih tingginya kasus gandir di Gunungkidul, Heri Nugroho berkomentar bahwa kasus gantung diri itu sangat kompleks dan rumit karena menyangkut pribadi seseorang.
“Beberapa kasus terjadi karena sakit menahun, masalah ekonomi dan sebagainya, maka pendekatan budaya, kepekaan dan kepedulian sosial lingkungan sekitar dimulai dari keluarga, RT, RW, Padukuhan itu harus dilakukan sehingga akan terdeteksi adanya warga yang sakit-sakitan, terjerat masalah hutang dan beberapa persoalan lainnya. Ini butuh perhatian ekstra, jadi kepedulian kita terhadap lingkungan ini menjadi salah satu kuncinya.” Papar Heri Nugroho.