GUNUNGKIDUL, (Fakta9.com)__//Dalam serangkaian acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ke-190 yang jatuh pada 27 Mei 2021 mendatang. Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Gunungkidul pada Senin, (24/05/2021) melaksanakan ziarah ke makam Bupati Gunungkidul sebelumnya.
0Kegiatan ziarah tersebut, pertama kali dilakukan di makam Bupati Gunungkidul yang pertama. Almarhum Mas Tumenggung Pontjodirdjo yang berada di pemakaman Umum Padukuhan Kerjo I, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong.
Baca Juga: Fraksi PAN Gunungkidul Berharap ‘Cancut Taliwanda’ Dapat Mewujudkan Gerak Langkah Roda Pemerintahan.
Kabag Kesra Drs.H Azis Shaleh, dalam upacara ziarah, membacakan Sejarah Singkat Mas Tumengung Ponco Dirjo, yang di lanjutkan dengan acara doa bersama dan tabur bunga.
“Awalnya Gunungkidul merupakan hutan lebat di mana kemudian tumbuh sebuah desa dengan dihuni beberapa orang yang merupakan pelarian dari kerajaan Majapahit,” kata dia memulai uraian sejarah.
Menurutnya, desa itu dikenal bernama Pongangan yang dipimpin Raden Dewo Katong, yang masih memiliki hubungan saudara dengan Prabu Brawijaya V. Dewo Katong kemudian pindah ke wilayah yang lain yakni Desa Katongan tepatnya 10 kilometer sebelah utara Pongangan. Sedang Pongangan itu sendiri merupakan hunian putranya, R. Suromejo.
Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul saat itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya, Tumenggung Prawiropekso menasehati Raden Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.
Raden Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjo Dirjo yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I.
“Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjo Dirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831.” Urai Aziz Saleh dalam menceritakan sejarah Ki Pontjo Dirjo
Baca Juga : Sunarto Terpilih Dalam PAW Lurah Rejosari Hingga 2024 Mendatang.
Rangkaian ziarah makam Bupati Pertama Kabupaten Gunungkidul dilanjutkan dengan menziarahi makam-malam bupati Gunungkidul lainnya diantaranya adalah almarhum Prof.Dr.Ir. H Sumpeno Putro MSc Umbulrejo Ponjong, makam RM. Pandji Hardjodipuro Bupati Ke IV di Kapanewon Semanu, Makam Ki Demang Wonopawiro Pendiri Sejarah Gunungkidul di Piyaman, Kapanewon Wonosari, dan terakhir ke makam almarhum Drs.H Yoetikno di Pilangrejo Nglipar.
Redaksi_ fakta9.com