GUNUNGKIDUL (Fakta9.com)_ _// Kelompok Wanita Tani Agung Rejeki, Bedil Wetan, Rejosari, Semin mendapatkan bantuan berupa Bangsal Pasca Panen (Packing House) dan Pengolahan Komoditas Hortikultura dari Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DIY.
Bangsal pasca panen adalah bangunan tempat menangani kegiatan pasca panen mulai dari saat panen, pengemasan hingga pendistribusian.
Baca Juga : https://fakta9.com/komisioner-bawaslu-bantul-lakukan-audiensi-dengan-kapolres/
Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
Ketua Kelompok Wanita Tani Agung Rejeki Bedil Wetan Ngatinem menjelaskan, bantuan ini dimanfaatkan sebagai pengolahan hasil holtikultura agar dapat bernilai jual lebih tinggi.
“Produk hasil olahan kita sudah dipasarkan di Swalayan, Toko Oleh-oleh, dan juga kita jual online.” Jelasnya.
Berkat bantuan ini, Ia dan Kelompoknya merasa terbantu berkat fasilitas alat yang diberikan, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.
“Produk unggulan kita itu olahan pisang, selain itu juga kacang mete, biasanya kita kalau sangrai kacang itu pakai pasir, sekarang ada mesin itu bisa sampai sepuluh kilo untuk sekali menggoreng.” Ujarnya.
Dalam laporannya, Ngatinem juga memaparkan nilai total yang diterima KWT adalah Rp 415 juta yang direalisasikan untuk pembangunan bangsal pasca panen dan pengadaan sarana prasarana pasca panen dan pemasaran.
Lurah Rejosari, Sunarto mewakili masyarakat Rejosari mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan, karena dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan produktifitas UMKM lokal dalam memproduksi olahannya, utamanya KWT Agung Rejeki.
“Mendapatkan bantuan rumah produksi yang representatif dapat bermanfaat untuk pengolahan produksi.” Ucapnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dalam peresmian bangsal pasca panen tersebut dan juga menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan kepada para kelompok tani menyampaikan jika Pemerintah bersama masyarakat terus bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat.
“Bangsal ini menjadi satu-satunya di Gunungkidul, jadi mohon dijaga dan dirawat, dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi.” Ucapnya, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga : Seorang Kakek di Bantul Meninggal Dunia Usai “WikWik” Dengan PSK
Saat mengunjungi hasil produk olahan, Sunaryanta menilai kemasan produknya pun sudah bagus, dan dengan ijin pemasaran produk ke toko-toko besar.
Dirinya berharap kedepan dapat dipasarkan sampai ke Swalayan, Tempat Wisata, bahkan luar Gunungkidul.
“Kemasannya sudah bagus, dan ijin-ijinnya juga sudah lengkap, harapan saya pemasarannya ini juga yang baik.” Imbuhnya.