GUNUNGKIDUL (Fakta9.com)_ _// Puluhan perwakilan warga masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Gunungkidul kembali melakukan aksi demo turun ke jalan untuk menolak pembangunan monumen tobong di Bundaran Siyono, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Akan Bangun Monumen Tobong Gantikan Tugu Pengendang
Orasi tersebut dilangsungkan di depan Alun-alun Pemda Gunungkidul, pada hari Selasa (27/09/2022) Siang, setelah sebelumnya meraka melakukan aksinya di Bundaran Siyono pada tanggal 19 April 2022 lalu.
Dikatakan oleh perwakilan warga yang ikut dalam aksi turun ke jalan, Ervan Bambang Dermanto bahwa meraka kembali melakukan aksi tersebut karena menganggap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak mendengarkan suara rakyatnya yang menolak pembangunan tugu tobong di Bundaran Siyono.
“Sebelumnya kami telah bertemu dengan anggota dewan untuk menyuarakan suara rakyat, Dewan pun sudah bersurat kepada Bupati namun hingga hari ini tidak ada balasan sehingga kami melakukan aksi turun ke jalan.” Jalesnya.
Ervan menandaskan apabila aspirasi hari ini tidak digubris oleh Pemkab Gunungkidul, maka dirinya akan melakukan aksi turun ke jalan kembali bersama kawan-kawan yang lain dengan masa yang lebih banyak lagi sampai pemerintah menyelamatkan Gunungkidul.
Baca Juga : Warga Turun ke Jalan, Tolak Rencana Pembangunan Tugu Tobong Gamping
Ia juga berpendapat jika tugu tobong merupakan simbol polusi udara dan eksploitasi batu kapur yang merusak Gunungkidul.
“Gunungkidul itu identik dengan pariwisata, identik dengan kota gaplek dan identik dengan segudang budaya tetapi jika tugu tobong dibangun ini namanya kecelakaan.” Tegasnya.
Terlihat dalam aksi tersebut para warga mebawa keranda mayat sebagai simbol duka atas matinya demokrasi di Gunungkidul serta beberapa sepanduk serta poster yang bertuliskan penolakan pembangunan tugu tobong.