GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _//-Dugaan praktik pungutan liar (pungli) terjadi dalam proses seleksi pengisian perangkat Kalurahan Balong, Girisubo, Gunungkidul.
Mencuatnya kasus tersebut setelah orang tua salah satu peserta mengoceh karena anaknya gagal dalam ujian, padahal ia sudah dimintai uang puluhan juta sebagai pelicin agar anaknya lolos menjadi pamong Kalurahan oleh salah satu oknum panitia yang merupakan perangkat kalurahan setempat.
Baca juga : Mantan Karyawan Outlet 23 Edarkan Miras Dengan Sitem COD
“Sudah kami kasih Rp 20 juta. Dan itu katanya hanya sebagai uang muka. Jika nanti anak saya lolos maka akan ada tambahan biaya lagi.” Ungkap Suranto yang merupakan orang tua peserta ujian berinisial DP Jum’ at (16/11/2024).
Suranto sangat kecewa, setelah mengeluarkan uang cukup banyak akan tetapi nilai ujian anaknya ternyata masih jauh dibawah peserta lainnya sehingga DP gagal menjadi seorang perangkat kalurahan.
“Kami sudah dijanjikan menang, namun malah kalah, pasti kecewa.” Tegasnya.
Tentu saja kasus dugaan pungli ini menimbulkan perspektif di kalangan masyarakat terhadap pengisian perangkat kalurahan Balong, Girisubo yang dinilai tidak transparan.
Baca juga : Mayat Seorang Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan
Diketahui, jika pemerintah Kalurahan Balong, Girisubo telah menggelar ujian pengisian Staf Danarta dan staf Ulu-ulu pada Kamis (14/11/2024) di pendopo kalurahan setempat.
Dalam ujian tersebut nilai tertinggi diraih oleh Ida Sudi Astuti yang ikut ujian seleksi Staf Danarta dan Yuda Sinius Arma seleksi Staf Ulu – ulu.
Rencananya kedua calon pamong itu akan dilantik pada tanggal 20 November 2024 mendatang.