GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)__//Kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah berujung petaka dialami oleh seorang siswa salah satu SMP Negeri di wilayah Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta.
Korban bullying berinisial RAN (13) warga Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu merupakan siswa berkebutuhan khusus yang hanya memiliki satu tangan, karena tangan kanannya cacat.
Diceritakan oleh Wasido yang merupakan orang tua RAN, anaknya yang mengalami cacat sejak lahir sering mendapatkan perlakuan buruk (perundungan) oleh murid-murid lain di sekolahnya.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Hilang, Nenek 80 Tahun Ditemukan Meninggal di Alas Jati
Puncaknya pada Rabu (21/02/2024) lalu anaknya menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya hingga jari kelingking tangan kirinya patah dan harus menjalani tindakan operasi di RSUD Wonosari.
Peristiwa itu bermula saat menjelang waktu sholat Dzuhur sekitar pukul 12.00 WIB, RAN mengingatkan salah satu murid lain berinisial R yang tengah berbuat kegaduhan.
Tak terima karena diperingatkan oleh RAN, R kemudian menghampiri dan melakukan penganiayaan terhadap siswa disabilitas tersebut.
“Menurut cerita anak saya (RAN) tangannya ditarik dan dipelintir oleh R sampai akhirnya patah pada bagian jari kelingking.” tuturnya
Sesaat setelah kejadian tersebut, RAN yang kesakitan kemudian oleh pihak sekolah dilarikan ke rumah sakit.
“Anak saya mengalami patah jari kelingking dan harus menjalani operasi pemasangan pen.” jelasnya Kamis (22/02/2024).
Orang tua RAN yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini mengaku kebingungan terkait biaya rumah sakit selama anakknya menjalani perawatan.
Lebih lanjut disampaikan Wasido, meski pihak sekolah maupun orang tua R telah menemuinya, namum ia masih belum memastikan langkah yang akan ditempuh mengenai kasus yang dialami anaknya.
Baca juga : Selama Bulan Februari 2024, Satresnarkoba Polresta Yogyakarta Ungkap 9 Kasus penyalahgunaan Narkoba
“Tadi mereka (pihak Sekolah dan orang tua R) sudah menemui kami. Tapi kami belum tahu besok bagaimana. Apakah akan lapor Polisi atau tidak.” tuturnya.
Sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menyampaikan telah mendapatkan laporan mengenai kasus tersebut.
“Sudah ada laporan. Dan akan segera kami tindak lanjuti.” tulisnya