RONGKOP, (Fakta9.com)__//-Diduga depresi karena sering berselisih paham dengan cucunya yang mengalami keterbelakangan mental KS (70) warga Padukuhan Slawu, RT 009, RW 003, Kalurahan Pucanganom, Kapanewon Rongkop, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Kapolsek Rongkop, AKP Edi Geofiano menjelaskan bila peristiwa tersebut terjadi pada Kamis Pagi (29/07/2021) sekitar pukul 04.45 WIB. Pertama kali diketahui oleh Tukinem (69).
Baca Juga: DPC Hiswana Migas DIY Laksanakan Vaksinasi bagi Karyawan
Saat itu saksi hendak melaksanakan sholat Subuh. Ketika akan melewati dapur, ternyata pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Sehingga saksi masuk melalui pintu samping.
Karena kondisi gelap (lampu dapur rusak) tanpa sengaja saksi menyenggol sesuatu yang menggantung, dan kemudian Tukinem meraba untuk memastikan apa yang tersenggol.
“Ternyata yang dipegang saat itu adalah kaki yang menggelantung didekat meja makan dapur.” terang AKP Edi Geofiano
Mendapati hal tersebut, saksi berteriak histeris. Warga yang datang kemudian mencoba menurunkan KS yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Rongkop, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh KS.
Baca Juga : Gangguan Psikosomatis Dapat Menyebabkan Penyakit Fisik
“Menurut keterangan pihak keluarga korban mengalami depresi karena sering bertengkar dengan cucunya yang mengalami keterbelakangan mental.” jelas Kapolsek Rongkop.
Kasus gantung diri yang terjadi di kalurahan Pucanganom ini merupakan kejadian ke 30 selama tahun 2021.
Danar Restaka_fakta9.com