Jumat, Juli 25, 2025

FAKTA TERBARU

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Gelar Jamasan Tosan Aji di Bangunan Cagar Budaya

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk pertama kalinya menggelar prosesi Jamasan Tosan Aji, bertempat di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (24/07/2025).

Kegiatan sakral ini melibatkan pusaka-pusaka yang disimpan di Bangsal Sewokoprojo serta pusaka milik para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gunungkidul.


Baca Juga : Terduga Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Ponjong Diringkus Polisi


Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara menjelaskan bahwa prosesi ini merupakan inisiatif bersama antara Dinas Kebudayaan dan para abdi dalem, dengan latar belakang kepedulian Bupati terhadap pelestarian tradisi budaya lokal.

“Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan. Sebelumnya belum pernah ada jamasan ageng seperti ini. Namun, karena Ibu Bupati sangat peduli dengan budaya, maka kami memohon izin untuk menyelenggarakan prosesi ini.” Ujarnya.

Ia menambahkan, kedepan kegiatan ini diharapkan masuk dalam kalender event tahunan dan menjadi daya tarik wisata budaya.

“Harapannya, kegiatan baik seperti ini kedepan bisa masuk dalam kalender event tahunan. Mungkin nantinya Dinas Pariwisata dapat mempublikasikannya agar bisa menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Gunungkidul, terlebih lagi karena tempatnya, Bangsal Sewokoprojo, juga merupakan bangunan cagar budaya.” Imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan bahwa Tosan Aji bukan sekadar benda pusaka seperti keris, tombak, wedung, atau patrem, melainkan simbol nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur.

“Tosan Aji adalah simbol kearifan, keberanian, dan keteguhan. Nilai-nilai ini penting untuk kita hidupkan kembali sebagai fondasi membangun karakter bangsa yang tangguh dan beradab.” Ungkapnya.

Menurutnya, prosesi jamasan bukan hanya membersihkan pusaka secara fisik, namun juga menjadi simbol penyucian jiwa dan penghormatan terhadap warisan budaya.

“Filosofinya tidak hanya membersihkan rongkonnya saja, tapi juga membersihkan segalanya secara spiritual.” Ucapnya.

Endah menjelaskan, pelaksanaan jamasan kali ini dikhususkan untuk jajaran pejabat daerah. Namun masyarakat umum juga akan difasilitasi melalui kegiatan serupa yang akan digelar di 10 titik lokasi berbeda, yang akan difasilitasi Dinas Kebudayaan Gunungkidul

“Petani, pedagang pun banyak yang memiliki Tosan Aji. Sesuai dengan kodamnya masing-masing, ada yang untuk penglarisan, pertanian, dan sebagainya.” Paparnya.

Sementara untuk kalangan Kepala bagian Pemkab Gunungkidul dan jajarannya, Jamasan Tosan Aji akan dilaksanakan di Taman Budaya Gunungkidul pada pekan berikutnya. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda.

“Ternyata tidak banyak yang tahu bahwa keris itu memiliki pamor yang sarat makna, bukan hanya motif. Ada pamor cunjung derajat, udang emas, jaran goyang, dan sebagainya. Ini penting dikenalkan kepada anak-anak kita.” Terangnya.

Bupati berharap kegiatan ini dapat menguatkan identitas budaya lokal dan menjadi bagian dari upaya membangun kemajuan daerah.

“Melalui Jamasan Tosan Aji, saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melestarikan budaya sebagai warisan yang memperkuat jati diri bangsa.” Imbuhnya.

Baca Juga : Terduga Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Ponjong Diringkus Polisi


Kegiatan ini ditandai dengan prosesi jamasi atau pencucian pusaka yang dilakukan secara khidmat dan penuh tata cara adat. Dalam prosesi ini, pusaka-pusaka seperti keris, tombak, dan patrem dibersihkan menggunakan air kembang setaman, jeruk nipis, dan warangan, lalu dikeringkan dan dilap dengan kain mori putih.

Ritual ini dipercaya tidak hanya membersihkan secara fisik, tetapi juga menyucikan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam setiap pusaka.


 

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA