GUNUNGKIDUL , DIY (FAKTA9.COM)__//Dari tahun ke tahun problematika mengenai air bersih di Gunungkidul tak kunjung ada solusi. Setiap tiba musim kemarau, pendistribusian air hampir dipastikan tidak merata. Bahkan, saat musim penghujan, air yang didistribusikan ke pelanggan menjadi keruh dan tak layak konsumsi.
Tentu saja hal ini menjadi catatan penting bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Gunungkidul, karena pemecahan masalah seolah hanyalah sebatas teori.
Baca juga : Modus Janjikan Jadi Pegawai PDAM, Oknum Wartawan Media Online Diduga Tipu Warga Wonosari Hingga Puluhan Juta
“Faktanya di daerah saya, wilayah Kapanewon Panggang dan sekitarnya. Distribusi air tidak merata. Biarpun mengalir, itu 3 Minggu sekali, itupun tidak lancar. ” Jelas Koordinator LSM Jejaring Rakyat Mandiri Rino Caroko.
Padahal PDAM Tirta Handayani di tahun 2023 telah bekerjasama dengan Badan Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk rencana pengoptimalisasi Sungai Bawah Tanah (SBT) Ngobaran dalam meningkatkan pelayanan air bersih.
Kerjasama itu untuk meningkatkan kapasitas produksi air bersih di SBT Ngobaran dari 40 liter/ detik menjadi 140 liter/ detik, untuk menjangkau sekitar 10 ribu sambungan rumah di wilayah Kapanewon Paliyan, Panggang, Saptosari dan Purwosari.
Rencana pengoptimalisasian SBT Ngobaran itu pun kabarnya juga telah menelan anggaran APBN senilai Rp 30 Miliar.
“Gunungkidul itu kaya akan sumber air, Pemerintah juga sudah mensuport dengan anggaran besar, namun pemanfaatannya tidak maksimal. ” Tegasnya pada Sabtu, ( 27/07/2024).
Tentusaja ini menjadi preseden buruk bagi PDAM Tirta Handayani, karena komitmen untuk meningkatkan pelayanan air bersih seolah hanya isapan jempol.
Rino beranggapan jika seharusnya PDAM melakukan kajian langkah antisipasi sebelumnya agar pasokan air bersih kepada masyarakat tak terkendala.
“Masyarakat itu di sudah membayar air dan juga menggaji karyawan. Seharusnya mereka (PDAM) memberikan pelayanan prima. ” Tegasnya.
Baca juga : Dewan Pengawas PDAM Tirta Handayani Dilantik, Diharapkan Dapat Mendukung Optimalisasi Kinerja
Buruknya pelayanan ini menurut Rino, bisa juga terjadi karena rekrutmen karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas perusahaan.
Hal ini perlu seharusnya menjadi atensi bagi Bupati Gunungkidul Sunaryanto untuk bisa melakukan perombakan management.
“Ganti pemimpinnya, dan pecat pegawai yang tidak bisa mengelola PDAM. Sehingga pemanfaatan sumber air bisa dilakukan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat. ” pungkasnya.