GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Sejumlah spanduk yang bertuliskan protes tentang pasokan air bersih yang kurang maksimal terpampang di jalan seputaran Balai Kalurahan Wareng, Wonosari, Gunungkidul, pada Kamis (10/10/2024) pagi.
Baca Juga : Lurah Banaran Telah Memberikan Sanksi Kepada Carik Yang Terlibat Dugaan Skandal Perselingkuhan
Beberapa spanduk yang dipajang warga berisikan protes pedas terhadap Pemerintah Kalurahan Wareng, yang bertuliskan ‘kami kurang tidur hanya untuk menunggu air bersih, stop korupsi’ dan ‘pak lurah, jangan mau disetir, hilangkan dinasti tetua’ dan masih ada beberapa tulisan bentuk protes lainnya.
Berdasarkan hasil penulursan awak media jika warga Kalurahan Wareng tidak mendapatkan air melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), tetapi melalui Sistem Penyediaan Air Pedesaan (SPAMDES), sehingga warga secara rutin membayar uang sebesar Rp 40 ribu ke Pemerintah Kalurahan Wareng.
Baca Juga : Dipicu Dari Lilin Untuk ‘Among-among’ Satu Rumah di Bantul Mengalami Kebakaran Hebat
Salah satu warga menyampaikan, pemasangan spanduk ini didasari oleh kekecewaan warga lantaran susahnya mendapatkan air bersih dalam kurun waktu kurang lebih selama satu bulan. Padahal warga secara rutin membayar air bersih ke Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kalurahan Wareng.
“Sebelumnya kami juga protes kepada pemerintah, tapi katanya penyebab air tidak keluar itu karena ada beberapa warga yang belum membayar, jadinya air bersih jarang keluar.” Ujar warga yang enggan menyebutkannya namanya itu.