WONOSARI, (Fakta9.com)_ _// Usia senja tidak menjadikan orang tua yang satu ini sekedar berpangku tangan, dan tidak berharap dari pemberian anak serta mengandalkan uluran tangan orang lain.
Seperti yang dilakukan Parjo Wiyono (82), laki laki kelahiran tahun 1940 warga Padukuhan Nglebak, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, ia sudah hampir tiga tahun terakhir ia berjualan tembakau yang dilengkapi sigaret (kertas rokok), untuk di jajakan sepanjang jalan kota wonosari.
Baca Juga : DPRD Gunungkidul Hadiri Peresmian Nasdem Tower di Jakarta
Diceritakan oleh Parjo Wiyono, jika sebelum menjadi penjual tembakau, ia sempat bekerja sebagai pembuat arang dirumahnya.
“Kulo riyen bakul areng, la gerobak kulo di colong maling akhire kulo pindah sadean mbako (saya dulu jualan arang, karena gerobak saya di curi maling akhirnya saya berjualan tembakau).” cerita mbah Parjo, saat ditemui Fakta9.com di seputaran lampu merah depan Kantor Pemda Gunungkidul, Rabu (02/03/2022).
Bapak dua anak dan telah memiliki lima orang cucu tersebut mendapatkan tembakau dengan cara membeli kiloan di Pasar Ngawen, kemudian di kemas dalam sebuah plastik serta ditambah dengan kertas sigaret, dan dijual dengan harga Rp 20 ribu tiap satu bungkus.
Dalam satu hari, Parjo dapat menjual 10 hingga 20 plastik tembakau.
Baca Juga : Cara Mudah Bayar Pajak Kendaraan Melalui Aplikasi SIGNAL
“Hasile gih boten mesti. Menawi rame niko gih saget pikantuk Rp 300 ewu. Menawi sepi kadang gih namung pikantuk Rp 80 ewu.( Hasilnya tidak tentu. Jika rame bisa mendapatkan Rp 300 ribu. Tapi saat sepi hanya mendapatkan Rp 80 ribu.” jelasnya.
Kegigihan Parjo patut diacungi jempol. Diusia yang tak lagi muda, ia rela bekerja keras tanpa mempertimbangkan kesehatannya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.