GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Kemandirian pangan di Gunungkidul merupakan kearifan lokal yang tetap relevan dengan semangat Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tradisi pertanian “ Nandur Opo Sing Dipangan Lan Mangan Opo Sing Ditandur” dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan keluarga atau rumah tangga tani.
Salah satunya dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Atas dasar pemanfaatan potensi lahan pekarangan maka dikembangkan konsep “LUMBUNG MATARAMAN” yang didanai anggaran khusus Dana Keistimewaan, seperti yang dilaksanakan oleh KWT Maju Makmur, Wediutah, Ngeposari, Semanu.
Baca juga : Berikut Rekayasa Lalu Lintas Selama Acara Jogja International Kite Festival 2024
Pada Selasa (23/07/2024) dilaksanakan Kunjungan Kerja Bupati Gunungkidul ke KWT Maju Makmur, Wediutah, Ngeposari, Semanu. Hadir pada Kunker Bupati Gunungkidul antara lain Ka DPP dan jajaran, Panewu Semanu, Danramil Semanu, Kapolsek Semanu, Lurah Ngeposari, BPP Semanu dan para PPL serta anggota KWT Maju Makmur dan Poktan Wediutah beserta anggota.
Menurut laporan Sudarmi selaku Ketua KWT Maju Makmur menjelaskan bahwa KWT Maju Makmur berdiri sejak tahun 2017 mendapatkan bantuan Lumbung Mataraman dana keistimewaan pada tahun 2024 ini kegiatan lumbung mataraman sudah dimulai sejak tanggal 17 Mei 2024 dengan beberapa kegiatan yaitu panggon tuladha, omah bibit, tanduran warga, ternak lele dan ayam KUB (Kampung Unggul Baru) dan telah terealisasi serta pernah panen sayuran dan lele sekali, kemudian ayam KUB telah menghasilkan telur setiap harinya.
Bupati Gunungkidul yang melaksanakan kunjungan kerja di Padukuhan Wediutah ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada KWT yang telah mengembangkan pertanian lahan pekarangan.
“Mudah – mudahan yang seperti ini juga menginspirasi bagi kelompok -kelompok atau masyarakat yang lain dalam rangka menopang kehidupan keluarga, karena setiap rumah bisa menghasilkan pangan sendiri berupa sayuran dan hasil ternak, sehingga pangannya tercukupi”
Acara dilanjutkan peninjauan lahan Lumbung Mataraman milik KWT Maju Makmur.
Terpisah Fardiana Eka Sari, SP. Sub Kor Pemanfaatan Pangan Bidang Ketahanan Pangan DPP menjelaskan bahwa tahun 2024 ada 6 lokasi Lumbung Mataraman yaitu :
- KWT Sedyo Mulyo, Bisntaos, Sidoharjo, Tepus
- KWT Ngudi Rukun, Banjaran, Karangasem, Paliyan
- KWT Zulfa, Puntuk Wetan, Ngleri, Playen
- KWT Ngudi Makmur, Wungurejo, Pengkol, Nglipar
- KWT Ngudi Rejeki, Dringo, Bendung, Semin
- KWT Maju Makmur, Wediutah, Ngeposari, Semanu
Baca juga : Dalam Operasi Progo 2024 Polda DIY Ringkus Puluhan Pelaku Curanmor Diringkus
Dengan bantuan berupa Rumah Bibit dan kelengkapannya, Benih tanaman sayuran, Bibit tanaman buah, Ayam KUB dan kandang , Benih Ikan Lele dan pakan serta kolam terpal.
Harapannya bantuan dapat dikembangkan untuk masing masing rumah tangga tani, misalkan benih tanaman sayuran dalam setahun KWT dapat menhasilkan 10.000 bibit yang bisa dibagi ke anggota. Tujuan akhirnya kebutuhan pangan dan gizi keluarga tercukupi, pengembangan sumber bibit untuk pemanfaatan lahan pekarangan yang berkelanjutan, serta membantu mengatasi masalah stunting dan kerawanan pangan serta kemiskinan.