Rabu, Maret 12, 2025
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Masih Stabil

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan intensif terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H.

Kali ini pemantauan tersebut dilakukan di dua tempat yakni di Pasar Argosari, Wonosari dan Distributor Telur Sido Rahayu, Semanu.


Baca Juga : Yayasan Wahana Mandiri Indonesia Salurkan 92 Sembako Untuk Masyarakat Paliyan


Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan stok pangan yang cukup, terjangkau dan aman.

Dari pemantauan tersebut ketersediaan pasokan bahan pokok di dua tempat ini terpantau cukup aman dan terkendali.

“Untuk pedagang daging dan ayam tadi masih kosong, ternyata mereka keluar dan berdagang ditempatnya masing-masing kemudian penjual juga dapat memberikan servis yang lebih, ini menjadi tantangan kita bagaimana penjual juga berdagang di tradisional sedangkan berjualan dirumah juga jalan, dan harganya sampai saat ini masih terjangkau.” Ucapnya, Rabu (12/3/2025).

Bupati menuturkan, untuk harga seperti bawang merah dan putih stabil bahkan cabe malah cenderung turun.

“Untuk harga relatif normal, artinya belum ada kenaikan yang ekstrim, bahkan dibeberapa produk mengalami penurunan seperti cabe yang dari Rp 80 ribu menjadi 50 ribu.” Ujarnya.

TPID DIY bersama dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul juga melaksanakan Operasi Pasar dengan memberikan harga minyak dan gula yang murah.

“Untuk Operasi Pasar ini ada 30 pedagang yang nantinya akan melayani masyarakat dalam memberikan minyak dan gula dengan harga yang sangat murah artinya satu kemasan ini ada harga selisih lebih murah sekitar Rp 2 ribu dan gula seribu lima ratus.” Ungkapnya.

Bupati meminta, agar distribusi operasi pasar ini dapat tepat sasaran, Ia meminta sinergi dari berbagai pihak untuk menyampaikan kepada publik melalui media sosial titik-titik dimana saja dan pedagang yang ditunjuk untuk operasi pasar.

“Supaya ini diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu dapat terealisasi, kalau sampai tidak ada pengawasan dari berbagai pihak nanti akan dimanfaatkan orang tertentu, harapan pedagang hanya dapat melayani pembelian dengan maksimal 2 kemasan supaya semua yang membutuhkan mendapatkan porsi yang sama.” Jelasnya.

Disinggung isu takaran salah satu merk minyak goreng yang tidak sesuai, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro memastikan takarannya sekarang sudah pas.

“Untuk takaran sudah ditera, sudah presisi dan merk minyak kita ini juga paling banyak diminati masyarakat.” Terangnya.

Pemantauan dilanjutkan ke Distributor Telur Sido Rahayu, Semanu, dimana untuk harga komoditas telur di 10 hari awal bulan puasa malah cenderung menurun.

“Dari yang tadinya Rp 24 ribu, hari ini Rp 22 ribu, kemudian di bulan puasa ini yang biasanya Mbak Siti selaku pengelola Distributor Telur Sido Rahayu ini dapat melepas 3.5 ton per hari sesuai hasil produksinya, malah mengalami penurunan dengan sisa per hari itu bisa mencapai 500 sampai dengan 1000 kilo.” Imbuhnya.

Baca Juga : Aksi Protes Warga Pampang: “Pak Lurah Ora Duwe Ati Sesok Idul Fitri Rakyatmu Kon Sholat Ngendi, Tolonggg..Pak.!!!”;


Terkait antisipasi lonjakan permintaan jelang lebaran, Sekretaris daerah Gunungkidul Sri Suhartanta menjelaskan pihaknya sudah mempersiapakn sesuai dengan arahan Gubernur, Kabupaten/Kota dalam penyediaan stock dapat mengadakan kerjasama antar daerah.

“Supaya tidak terjadi perpindahan harga yang tidak terlalu senjang antar satu wilayah dengan yang lainnya yang harganya masih layak sesuai dengan pasar agar tidak terlalu deflasi dan inflasi.” Tegasnya.

Sumber : Kominfo Gunungkidul

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA