PENULIS : Tovan Prihastomo
(FAKTA9.COM)__//Gunung Merapi masih mengalami erupsi, masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di lokasi bahaya.
Berdasarkan hasil pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Minggu (12/03/2023) terhitung mulai pukul 00.00 WIB – 06.00 WIB terlihat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas berguguran sebanyak enam kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca juga : Jelang Pemilu 2024, DPD PAN Gunungkidul Laksanakan Pelatihan Saksi
“Teramati guguran lava pijar sebanyak tujuh kali pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya.” tulis Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12 Maret 2023.
Selain itu, menurut data kegempaan Gunung Merapi juga mengalami 12 kali gempa vulkanic dangkal
“Saat ini BPPTKG menetapkan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga.” turur Agus
Beberapa wilayah yang berpotensi bahaya akibat luncuran lava maupun awan panas di sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga : Hanyut Saat Bermain Air, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.” terangnya.
BPPTKG menghimbau masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, dan tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya.