NGLIPAR,(fakta9.com)–Seorang Lansia di Padukuhan Ngrandu, RT 06/ Rw 01, Kelurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, harus hidup hidup sebatang kara.
Beliau adalah Mbah Tunem, dengan usia yang sudah menginjak 105 th, dalam keseharianya harus rela tinggal seorang diri di rumah yang berukuran 3×4 m². Di dalam gubug sederhana yang jauh dari kata ‘layak’ tersebut hanya terisi oleh kasur tua yang sudah lusuh.
Ketika fakta9.com berkunjung ke rumah Mbah Tunem yang terbuat dari GRC dan beratap asbes yang didapatkan dari uluran tangan relawan di wilayah Kapanewon Nglipar. Tampak simbah yang sudah sepuh, duduk di samping tempat tidur tuanya.
Dalam bahasa jawa, simbah menceritakan bahwa saudara kandungnya sudah tidak ada lagi. Dan selama ini simbah tidak pernah menikah, ataupun memiliki keluarga. Diusianya yang tak lagi muda, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari simbah di bantu dan dirawat oleh salah seorang keponakanya.
Edi sutrisno(55th) salah seorang kerabat terdekat yang saat itupun menemani simbah, ketika di konfirmasi oleh awak media pada Selasa (22/9/2020) mengatakan bahwa setiap hari sebelum berangkat bekerja dia selalu menyempatkan diri menengok, dan mempersiapkan keperluan simbah.
“Kasian simbah tidak memiliki keluarga. Dan setiap hari saya datang ke sini membantu simbah.” jelas lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Terpisah Sukoso ketua Rt setempat ketika dihubungi melalui pesan singkat, menjelaskan bahwa tanah yang ditempati mbah Tunem tersebut milik saudara. Dan selama ini pihak pemerintah Kelurahan juga sudah mengupayakan berbagai bantuan untuk mbah simbah.
” Selama ini pemerintah kelurahan juga sudah mengajukan mbah Tunem sebagai penerima PKH berupa uang Rp 600.000,- dan juga sembako untuk membantu kebutuhan sehari-hari.” pungkasnya
Reporter: (suryo)